Mohon tunggu...
Nurul Fauziah
Nurul Fauziah Mohon Tunggu... Freelancer - Momblogger Medan

a Wife | Blogger | Freelance Writer | Book Lover | Book Reviewer | member of FLP Sumut | FB : Nurul Fauziah | G+ : Nurul Fauziah |in : Nurul Fauziah | Twitter : @nufazee | IG : @nufaz3e |Blog: www.nufazee.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bonus Demografi: Berkah dan Tantangan bagi si Usia Produktif

29 Agustus 2016   21:51 Diperbarui: 30 Agustus 2016   12:11 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada artikel menarik dari Elly Risman, pakar parenting dan pendiri Yayasan Kita dan Buah Hati, tentang mempersiapkan masa akil baligh khususnya bagi anak lelaki. Kenapa anak lelaki? Karena anak lelaki adalah sasaran empuk bisnis pornografi internasional, nah apa jadinya bila anak laki-laki kita hari ini kelak jadi pria dewasa berotak mesum, bukan jadi bagian dari usia produktif yang berkualitas tapi malah produktif dalam hal lain yang negative. Saya ngeri membayangkannya. Bisa dilihat lagi ke belakang masalah apa yang paling banyak bermunculan di media beberapa bulan terakhir, kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh anak laki-laki!

Sekilas sepele soal mempersiapkan anak kita memasuki masa baligh tapi hal ini sangat penting agar mereka tumbuh jadi pribadi yang lurus dan benar. Memang dalam perjalanannya akan banyak kendala, tapi bukan berarti tidak bisa, anak kita memerlukan informasi yang jelas dari orangtuanya sebelum ia mengaksesnya sendiri dari sumber lain yang belum tentu jelas kebenarannya. Urusan menghadapi mimpi basah adalah urusan para ayah.

Ayo ayah ambil tanggung jawab luarbiasa ini, anak lelaki kita yang usia 7 tahun itu sedang ingin dekat-dekatnya denganmu, gunakan masa ini untuk membicarakan tentang apa itu mimpi basah, apa yang harus dilakukan, gunakan the power of touch saat berbicara dengan anak lelaki kita, sentuh bahu atau kepala mereka, hal tersebut akan menumbuhkan keakraban antara ayah dengan anak.

Katakan pada anak lelaki kita yang sudah mau akil baligh tersebut, bahwa kelak ia akan sudah bertanggung jawab pada Tuhan atas segala perbuatan yang dilakukan, begitu juga tanggung jawab untuk terlibat di masyarakat sebagai lelaki dewasa. Sampaikan juga pada anak lelaki kita apa yang harus dilakukan setelah alami mimpi basah. Dalam Islam, orang yang mimpi basah diwajibkan mandi besar.

Awalnya mungkin canggung bila ayah selama ini tak dekat dengan anak lelakinya, tapi bisa kok dimulai.

Wah, jadi kemana-mana pembahasan kita ini, tapi inti dari menyambut era bonus demografi adalah bagaimana kita mempersiapkan kualitas diri kita dan anak-anak kita menjadi sumber daya manusia yang mumpuni dan bermanfaat.

Begitupun kita sebagai orangtua kelak jangan sampai menjadi orangtua yang menjadi beban, jadilah orangtua yang tetap produktif dan berkualitas.

Referensi 1| 2| 3|

Asy-Syantut, Khalid, 2013, Mendidik Anak Laki-laki, Solo : Penerbit Aqwam

Data singkat penulis:

FB : Nurul Fauziah

Twitter : @nufazee

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun