Mohon tunggu...
Nurul Fauziah
Nurul Fauziah Mohon Tunggu... Freelancer - Momblogger Medan

a Wife | Blogger | Freelance Writer | Book Lover | Book Reviewer | member of FLP Sumut | FB : Nurul Fauziah | G+ : Nurul Fauziah |in : Nurul Fauziah | Twitter : @nufazee | IG : @nufaz3e |Blog: www.nufazee.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bonus Demografi: Berkah dan Tantangan bagi si Usia Produktif

29 Agustus 2016   21:51 Diperbarui: 30 Agustus 2016   12:11 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pun sebenarnya, dibalik masalah remaja itu semua, saya masih terus optimis, bahwa remaja Sumut banyak juga yang produktif dan berkualitas. Beberapa tahun terakhir, di Sumut mulai banyak bermunculan komunitas-komunitas anak muda yang bergerak pada kegiatan positif, bagi saya hal tersebut semacam angin syurga, bahwa pemuda Sumut sebenarnya sedang bergeliat untuk membawa Sumut memasuki era bonus demografi. Semoga.

Tantangan Orangtua Mendidik Si Calon Usia Produktif

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan ) mereka…(QS. An-Nisa ayat 9)

Melihat dan mendengar pemaparan para pembicara semua tentang bonus demografi, saya sebagai orangtua langsung ambil kesimpulan, berarti jelang era bonus demografi, sekarang saya sedang mendidik si calon usia produktif, dong? Hu’um, beneran deh…

Sebagai istri sekaligus mahmud abas, mamah muda anak baru satu, laki-laki pula, merasa terpanggil untuk terlibat dalam menyambut era bonus demografi, salahsatunya dengan cara mendidik dan mengasuh anak dengan baik. Karena saya pikir, anak adalah investasi dunia akhirat saya. Yang namanya investasi, gak akan saya biarkan ia melemah sepeninggal saya, untuk itu saya akan merawatnya hingga ia menjadi kuat dan mampu bertahan di masa depan.

Yang dikatakan usia produktif adalah, penduduk yang berusia 15-64 tahun. Menurut ilmu psikologi, penduduk yang berusia di kisaran 15 tahun disebut remaja, lebih lengkapnya remaja adalah periode transisi dari masa awal anak-anak hingga masa awal dewasa yang dimasuki pada usia sekitar 10-12 tahun dan berakhir di usia 18-22 tahun. Singkatnya lagi, remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun.

Istilah remaja saat ini, cenderung negative bahkan masa yang penuh gonjang ganjing, padahal bila para orangtua mengetahui ilmu mempersiapkan anak jelang masa remajanya, maka masa remaja anak kita bisa dilewati dengan tenang. Jika masa remajanya penuh ketenangan maka ia akan menjadi pemuda dewasa yang tenang pula, dan jauh dari mental anarkis. Bukannya era demografi bergantung pada kualitas si usia produktif, lalu mengapa tidak kita awali dengan mempersiapkan bekalnya?

Maka, pada artikel ini, saya lebih berfokus membahas tentang mempersiapkan si calon usia produktif yang nantinya akan mempengaruhi suatu wilayah apakah dapat bonus demografi atau tidak.

Idealnya mendidik anak hendaknya saat seorang pria memilih calon ibu yang baik untuk anak-anaknya, kemudian dilanjutkan pada masa kehamilan, lalu melahirkan dan mendidiknya dari 0 bulan, tapi bukan ranah saya membahasnya secara detil disini, saya pun juga terus belajar sebagai orangtua, dan beruntung sekali ilmu parenting tumbuh subur di masa kini, tinggal kita wahai orangtua, mau mempelajarinya atau tidak.

Mendidik calon si usia produktif, apalagi yang jelang akil baligh-istilah dalam Islam yang artinya berakal dan dewasa, atau kita kenal dengan istilah pubertas. Menandai seorang anak manusia menjadi seorang manusia dewasa dalam agama Islam sangat mudah, yakni kalau laki-laki ditandai dengan terjadinya mimpi basah, sedangkan pada perempuan, menstruasi. Jadi, kalau ditelaah lagi, dalam Islam tidak mengenal istilah remaja untuk menyebutkan fase masa pada manusia, tapi masa anak-anak dan masa muda atau dewasa serta masa tua.

Sampai pembahasan disini, sejatinya tidak sulit menciptakan masa remaja anak kita yang tenang, hanya perlu keterlibatan pengasuhan ayah dan ibu di rumah serta ilmu mendidik anak tentunya. Biasanya anak perempuan yang sering dipersiapkan untuk masuk masa pubertas atau menstruasi, dan jarang para ayah mempersiapkan anak lelakinya dalam menghadapi mimpi basah sebagai tanda bahwa anaknya akan masuk fase dewasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun