Mohon tunggu...
iza chan
iza chan Mohon Tunggu... Guru - Seorang pengembara yang belum mau pulang

Pembelajar di keheningan senja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sebuah Perjalanan Antarbenua Menembus Covid-19

13 Agustus 2020   19:45 Diperbarui: 9 Juni 2021   07:33 2602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
suasana di bandara saat periksa suhu tubuh dan menyerahkan dokument yang telah diisi | Dok. Pribadi

Setelah bubar, kami ke meja admin untuk menyerahkan paspor dan diberikan surat untuk tes besok, kupon pengambilan makanan dan 1 kunci kamar untuk 3 orang. Tower 9 khusus untuk penghuni perempuan dan Tower 8 khusus lelaki.

kamar tidur di wisma atlit tower 9, rapi dan bersih | Dok. Pribadi
kamar tidur di wisma atlit tower 9, rapi dan bersih | Dok. Pribadi
Saya sempat deg-degan karena yang sekamar dengan saya adalah 2 orang TKW dari Doha asal Jawa Barat. Tapi saya siap ambil risiko ini selama mereka terlihat sehat dan tidak batuk sama sekali, meski tidak ada jaminan bahwa meskipun terlihat sehat mereka mungkin saja membawa virus di tubuh mereka.

Di lantai 5, saya melihat kamar bercat dinding warna putih bersih yang terdiri dari 1 ruang tamu dengan meja dan kursi tamu, 2 kamar tidur dengan alas kasur yang bersih, dan 1 handuk bersih persis seperti di hotel.

Juga ada 1 kamar mandi bersih dengan pemanas air yang selalu hidup, dan 1 dapur dan tempat untuk menjemur, persis hotel bintang 3 atau apartemen kecil. 

Semua serba rapi dan bersih. Yang kurang hanyalah internet dan televisi. Tapi tidak masalah karena saat di bus DAMRI, seorang petugas berpakaian seragam seperti TNI menawari 1 kartu perdana seharga 100 ribu. Jadi siapa yang belum punya kartu internet akhirnya membeli kartu tersebut.

Baca juga: "Traveling" Hemat ke Jerman Selama Corona

Setelah memilih tempat tidur masing-masing, kami mandi dan jam 6 pengumuman melalui pengeras suara untuk perwakilan masing-masing kamar agar mengambil makan malam.

Kami mendapatkan 1 botol air mineral 500 ml, buah pisang dan makan malam nasi yang lengkap dengan lauk pauk 2 macam, sayur dan kerupuk udang. Alhamdulillah kenyang. 

Oh ya, saya tidak tahu berapa persis jumlah penghuni wisma saat saya masuk karena semua orang nampaknya patuh dengan aturan, tidak keluar kamar kecuali saat mengambil makan dan tes PCR.

Saya tidak pernah melihat orang wara-wiri di lantai 5 tempat saya nginap, hening dan sunyi. Kecuali ketika mengambil makan, terkadang bertemu dengan orang yang akan keluar atau baru masuk wisma.

makanan selama di wisma atlit, menu macam-macam, mulai dari daging, ayam hingga tempe tahu dan telur asin dan kerupuk | Dok. Pribadi
makanan selama di wisma atlit, menu macam-macam, mulai dari daging, ayam hingga tempe tahu dan telur asin dan kerupuk | Dok. Pribadi
Keesokan harinya, pukul 7 pagi diumumkan lagi untuk mengambil sarapan pagi dengan memakai kupon yang diberikan sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun