"Selamat pagi!" sapanya dengan senyum semringah.
"Pagiiii ... Bu." Suara koor siswa-siswi menyambut dengan antusias.
Perkenalan dengan Bu Wuri guru fisika yang juga ditunjuk sebagai wali kelas sangat menarik. Berbagai pengalaman berharga yang beliau ceritakan cukup memotivasi semangat belajar kami.
***
Kegiatan belajar belum aktif sepenuhnya. Setelah jam istirahat tiba, aku memilih membenamkan diri di ruang favorit--perpustakaan. Setelah mengambil buku Ensiklopedia Islam, kuputuskan untuk membacanya di teras perpustakaan.
Di seberang ruang perpustakaan terdapat musala yang dikelilingi pohon mahagoni. Bunganya berguguran menerpa teras bangunan berkubah bundar itu. Tak sengaja kulihat sesosok siswa yang baru keluar dan duduk memakai peci hitam, tangannya sibuk menepis bunga yang menerpa pecinya.
"Mirza ...," gumamku. Ada rasa kagum yang terselip di lubuk hati ini.
Wajahnya begitu bercahaya dengan pantulan air wudu, seketika wajah ini tersipu, saat tatapannya berserobok.Walau jarak yang memisahkan lumayan jauh, tapi tetap saja malu jika ketahuan pipiku merah merona. akhirnya, aku berpura-pura membuka lembaran ensiklopedia.
***
"Hai, rajin banget, pagi-pagi udah nongkrong di perpus. "Suaranya mengagetkanku, dan kini dia sudah berdiri tepat di bawah tangga perpustakaan.
"Ehm ... suntuk di kelas terus. Gak ada gurunya," jawabku bergetar. Entah mengapa, rasanya selalu salah tingkah berada di dekat orang ini.
"Kamu hobi baca buku, ya?"