"Iya, ngapain kamu di sini?"
"Anu, Kak. Aku ... nganterin temen."
Aku menunduk, Kakak menarik lenganku.
"Kakak tau, kamu lagi deket dengan pemuda itu. Ayo, jujur!"
"Dia cuma sahabat aku, Kak!"
"Rima, kamu itu adik aku! Aku tau mana teman dan yang mana teman spesialmu."
"Kakak ...."
"Ayo pulang, Kakak yang akan nganterin kamu!" pekik Kakak menarik lenganku, tetapi aku melepaskannya berlari ke arah Yusuf.
"Sorry! Aku harus pulang duluan, ya."
Aku menunduk tak kuasa memandang manik mata hitam miliknya.
"Tapi kenapa?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!