Mohon tunggu...
Yayi Solihah (Zatil Mutie)
Yayi Solihah (Zatil Mutie) Mohon Tunggu... Guru - Penulis Seorang guru dari SMK N 1 Agrabinta Cianjur

Mencintai dunia literasi, berusaha untuk selalu menebar kebaikan melalui goresan pena.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tentang Elegi Takdir

8 Januari 2021   19:43 Diperbarui: 8 Januari 2021   19:50 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ri ..., kasian Kakak," ucapnya bergetar, "seharusnya dia udah punya keluarga sekarang, tapi...," Yusuf berhenti, ada keresahan yang membuncah di pelupuk matanya.

***
Lorong-lorong rumah sakit itu dipenuhi beberapa pengunjung, tetapi sebagian besar adalah pasien dengan gangguan mental akut. Kami menyusuri lorong bercat putih, dari kejauhan tampak seorang pemuda yang sebenarnya memiliki wajah tampan, tapi tak terurus. Sedikit janggut kini tergerai seperti rambut jagung.

"Kakak ...!" pekik Yusuf, terdengar begitu riang.

Aku terpaku melihat Yusuf memeluk seorang pasien rumah sakit yang tampak acuh.

"Dia kakakku, Ri. Sudah setahun dia di sini, sejak kematian calon istrinya akibat kecelakaan tunggal tahun lalu."

"Aku turut berduka--" Suaraku tercekat, rasa iba kini menggelayuti benak.

Yusuf adalah teman seangkatan di kampus, dia berbeda jurusan denganku, sejak masuk kampus, mata ini selalu terpaku melihatnya bernyanyi di ujung taman ditemani gitar kesayangannya. Dia mahasiswa jurusan seni, sedangkan aku mahasiswi jurusan sastra.

Aku tak memiliki keberanian mendekatinya. Hingga suatu hari aku memenangkan kontes puisi yang kemudian dia aransemen menjadi sebuah lagu.

Sejak itulah kami dekat, walaupun dia belum mengatakan apapun tentang perasaannya tetapi aku bahagia bisa dekat dengan Yusuf.

"Rima! Ngapain kamu disini?" Sebuah suara yang sangat kukenal kini memanggil.

"Kak Dimas?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun