Mohon tunggu...
Yayi Solihah (Zatil Mutie)
Yayi Solihah (Zatil Mutie) Mohon Tunggu... Guru - Penulis Seorang guru dari SMK N 1 Agrabinta Cianjur

Mencintai dunia literasi, berusaha untuk selalu menebar kebaikan melalui goresan pena.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tentang Elegi Takdir

8 Januari 2021   19:43 Diperbarui: 8 Januari 2021   19:50 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar; Fanspage Wanita BerhijabBunyi klakson dari deretan mobil yang berjejal saling berlomba paling nyaring, sopir-sopir makin meluap kekesalannya menghadapi kemacetan yang sudah tiga jam berlangsung.

Wajah bersimbah peluh itu melambaikan tangan ke arahku, "Hai ...! Maaf, udah nungguin lama," serunya di antara bunyi klakson.

Napasnya tersengal setelah menyibak deretan mobil yang mengular, pemuda berwajah oriental itu kini tersenyum di hadapanku," Sorry ...." Tangannya membentuk huruf V.

"Gak apa-apa, kok, lagian macet kota Ciawi memang udah menggila."

"Rima, kamu beneran mau nemenin aku?" Matanya menatapku tajam, mata sipit yang menurutku mirip mata milik Rain-- aktor korea yang gantengnya overdosis.

"Iya, ayo! Bentar lagi makin panas, nih."

"Ok, makasih, ya, Ri ...."

"Sama-sama, Yusuf."

Akhirnya kami duduk di sebuah bus. AC yang berembus dalam volume full pun tak membuatku nyaman, bukan. Bukan karena terlalu gerah, tetapi jantungku mendadak berdegup melonjak-lonjak. Tenggorokanku seketika kering.

Tiba-tiba jemarinya menumpu di atas tanganku, sebuah sensasi aneh pun mengalir deras di tubuhku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun