KRI Irian 201 merupakan kapal Uni Soviet pertama sepanjang sejarah Perang Dunia 2 yang diberikan kepada negara asing, kisah kapal perang ini berawal dari perang kemerdekaan Indonesia saat itu Insinyur-Insinyur Soviet ditugaskan membuat sebuah kapal perang.Â
Dengan tujuan memperkuat armada laut Indonesia pasca Perang Dunia 2, Proyek ini dinamakan '68-bis' di sini untuk pertama kalinya Soviet menggunakan teknologi pengelasan lambung kapal.Â
Badan mesin tempur ini bobotnya mencapai 150 ton, akhirnya terciptalah kapal perang yang sedikit berbeda dengan kapal perang pada umumnya.Â
KRI Irian 201 dilengkapi Meriam Kaliber Kecil (150 mm) sedangkan kapal perang Soviet umumnya memiliki Meriam Kalber 203 mm, karena menggunakan senjata kaliber kecil kapal ini menjadi lebih ringan.Â
Sehingga cenderung lebih lincah dibandingkan kapal-kapal perang lain, Ordzhonikidze memiliki 12 Meriam Utama Kalber 152 mm, 12 Merian Kaliber 100 mm, dan 32 Meriam Kaliber 37 mm.Â
Alexander Korolkov Jurnalis Rusia Beyond menjelaskan, kapal ini juga dilengkapi 2 set Torpedo Kaliber 533 mm dan namanya diambil dari seorang Tokoh Revolusioner Rusia Grigory Ordzhonikidze.Â
Kapal Angkatan Laut Soviet ini mulai dioperasikan pada 1952, kapal ini tercatat dalam sejarah Perang Dingin kejadian paling ikonik dialami Ordzhonikidze.Â
Adalah usaha pegemboman yang dilakukan Tentara Penyelam Inggris, ia berusaha memasang bom di lambung bawah kapal namun usaha tersebut gagal.Â
Bom yang diledakan bukannya menenggelamkan kapal malah mengenai Tentara Penyelam Inggirs itu sendiri, hal itu membuatnya tewas seketika belakangan diketahui dia adalah seorang Intelijen MI6 bernama Lionel Crabb.
Kebijakan Luar Negeri Soviet