Mohon tunggu...
Zata Al Dzahabi
Zata Al Dzahabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis, Content Creator, Podcaster

Introvert yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hukuman Mati Paling Mengerikan Sepanjang Sejarah, Banyak yang di Luar Nalar!

31 Agustus 2023   20:16 Diperbarui: 4 September 2023   19:21 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: allthatsinteresting.com (ilustrasi hukuman mati Immurement)

Dimana dalam hukuman ini terpidana akan diletakan di anatara 2 perahu atau papan kayu yang ditumpuk, dengan kepala, kedua tangan, dan kaki menjorok keluar. 

Jika diperhatikan seperti Sandwich kayu yang ditengahnya adalah manusia, kemudian mereka dibiarkan mengapung di air dan para Algojo akan menuangkan susu atau madu ke dalam mulut terpidana sampai mual. 

Tidak berhenti sampai di situ mereka juga melumuri wajah, kaki, dan tangan terpidana, dengan campuran susu madu sehingga aromanya akan mengundang hewan-hewan predator. 

Ketika terpidana memuntahkan cairan susu dan madu itu, maka aroma manis dari cairan tersebut akan menarik perhatian serangga hingga mengerubungi tubuh terpidana. 

Serangga-serangga tersebut akan memakan tubuh terpidana secara perlahan, membuat mereka merasakan betapa sakitnya tubuh mereka dimakan hidup-hidup oleh serangga-serangga kecil itu. 

sumber: Antartica Journal (ilustrasi hukuman mati Scaphism)
sumber: Antartica Journal (ilustrasi hukuman mati Scaphism)

Mengutip dari Antartica Journal dalam artikel berjudul, 'SCAPHISM--MOST HORRIFYING ANCIENT TORTURE TECHNIQUE' dijelaskan bahwa biasanya penyiksaan ini berlangsung selama beberapa hari. 

Jika terpidana masih hidup di hari pertama, meskipun sudah digerogoti oleh serangga dan hewan buas ia kan dibawa kembali ke pantai untuk disiramkan lebih banyak madu ke tubuhnya. 

Lalu dihanyutkan lagi ke laut, agar lebih banyak serangga dan hewan buas yang memangsanya begitu terus sampai dia benar-benar mati.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun