Dimana dalam hukuman ini terpidana akan diletakan di anatara 2 perahu atau papan kayu yang ditumpuk, dengan kepala, kedua tangan, dan kaki menjorok keluar.Â
Jika diperhatikan seperti Sandwich kayu yang ditengahnya adalah manusia, kemudian mereka dibiarkan mengapung di air dan para Algojo akan menuangkan susu atau madu ke dalam mulut terpidana sampai mual.Â
Tidak berhenti sampai di situ mereka juga melumuri wajah, kaki, dan tangan terpidana, dengan campuran susu madu sehingga aromanya akan mengundang hewan-hewan predator.Â
Ketika terpidana memuntahkan cairan susu dan madu itu, maka aroma manis dari cairan tersebut akan menarik perhatian serangga hingga mengerubungi tubuh terpidana.Â
Serangga-serangga tersebut akan memakan tubuh terpidana secara perlahan, membuat mereka merasakan betapa sakitnya tubuh mereka dimakan hidup-hidup oleh serangga-serangga kecil itu.Â
Mengutip dari Antartica Journal dalam artikel berjudul, 'SCAPHISM--MOST HORRIFYING ANCIENT TORTURE TECHNIQUE' dijelaskan bahwa biasanya penyiksaan ini berlangsung selama beberapa hari.Â
Jika terpidana masih hidup di hari pertama, meskipun sudah digerogoti oleh serangga dan hewan buas ia kan dibawa kembali ke pantai untuk disiramkan lebih banyak madu ke tubuhnya.Â
Lalu dihanyutkan lagi ke laut, agar lebih banyak serangga dan hewan buas yang memangsanya begitu terus sampai dia benar-benar mati. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H