Mohon tunggu...
Zata Al Dzahabi
Zata Al Dzahabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis, Content Creator, Podcaster

Introvert yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cerita Anak Punk, yang Selalu Dianggap Kriminal

14 Oktober 2022   15:23 Diperbarui: 19 Oktober 2022   14:06 2567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan memperbanyak kegiatan yang produktif, secara perlahan ia meninggalkan kehidupan jalanan dan beralih ke aktivitas yang menghasilkan uang seperti menyablon dan membuat tato.

 Mumu membuktikan bahwa dia bisa menafkahi keluargan, hasilnya pun lumayan sehingga membuat keluarga sang kekasih akhirnya menyetujui hubungan mereka, ia kemudian menikah dan memiliki anak.

Ketua Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya Bode Riswandi menuturkan jangan melihat Anak Punk dari sisi negatifnya saja, karena banyak juga Anak Punk yang berkarya menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. 

Melansir dari Koropak.co.id "Punk merupakan sebuah gerakan yang bersifat ideologis menolak kemapanan, Punk menjadi bentuk protes yang digaungkan kaum pekerja, Punk juga terbentuk sebagai aliran musik untuk protes tetapi dari sudut pandang ideologi yang menurut saya tidak bermasalah," ujarnya. 

Punk kini telah tersebar ke berbagai belahan dunia termasuk Indonesia, sampai saat ini Punk masih menjadi kontroversi dimana sebagian masyarakat menganggap Punk itu meresahkan. 

Kata Bode sebelum melakukan tindakan penanganan kita harus mengetahui terlebih dahulu, apa dasar Anak Punk sehingga dianggap meresahkan dan harus dibina. "Perlu dikaji apa dasar Anak Punk dicap meresahkan? Apakah dari gaya berpakaian mereka? Kita juga tidak bisa menyalahkan masyarakat atau anak punknya, mungkin saja Anak Punk yang dicap meresahkan adalah oknum yang tidak mengetahui sejarah Punk," ungkapnya. 

Bode menambahkan menurut teori Marwick, jika seseorang tidak mengenal latar belakang sejarahnya maka ia diibaratkan sebagai makhluk ngambang. "Organisasi apapun, tidak hanya Punk, mereka tergolong ngambang kalau tidak mempunyai tujuan dan tidak mengetahui sejarah awalnya. Apakah di Kota Tasikmalaya sudah ada pakar sosial yang mencari validitas data kenapa mereka turun ke jalanan?" katanya.     

Punk Menurut Ilmu Sosial & Kesimpulan 

Punk adalah sebuah ideologi tentang pemberontakan dan anti kemapanan dengan berbagai macam karakter dari setiap anggotanya, sehingga kelompok Punk memiliki kemanan identitas diri dari masing-masing anggotanya. 

Menurut Counter Culture "Punk yang sesungguhnya adalah sebuah gerakan revolusioner anti penindasan, sebuah gerakan libertarian (kemerdekaan) dari kelompok yang tidak puas terhadap kondisi yang terjadi saat ini." Anna Rizky, FENOMENA REMAJA PUNK DITINJAU DARI KONSEP PERSON IN ENVIRONMENT (STUDI DESKRIPTIF DI KOMUNITAS HEAVEN HOLIC KOTA BANDUNG), Jurnal Unpad, (2016:20). 

Fenomena Anak Punk merupakan salah satu bentuk keberagaman sosial yang nyata, Anak Punk telah menjadi realitas sosial yang sudah ada sejak dulu dengan banyak kontroversi dan stigmatisasi di dalamnya. Kata "Punk" berdasarkan sejarah merupakan sub-kebudayaan yang pertama kali muncul di London, Inggris, pada tahun 80-an sebagai bentuk perlawanan terhadap gaya hidup glamor. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun