Mohon tunggu...
Zata Al Dzahabi
Zata Al Dzahabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis, Content Creator, Podcaster

Introvert yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cerita Anak Punk, yang Selalu Dianggap Kriminal

14 Oktober 2022   15:23 Diperbarui: 19 Oktober 2022   14:06 2567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melansir dari Okezone dalam artikel yang ditulis oleh K. Yudha Wirakusuma, di kawasan Cipulir memang cukup padat sehingga menjadi tempat favorit bagi para pengamen untuk mencari rezeki. 

Hal itu dikarenakan musisi jalan dengan atribut nyentrik ini tidak terlalu mondar-mandir ketika mengamen, "di sini lumayan enak, soalnya macet bang," kata Andi saat berbincang dengan tim Okezone.

Dede seorang Punk yang tinggal di Tasikmalaya mengaku sudah kenyang dengan stereotip masyarakat tentangnya, menurutnya Anak Punk memang selalu dianggap negatif oleh masyarakat khususnya orang-orang di lingkungan sekitarnya. 

Mengutip dari Paragram.id Dede juga kerap mengatakan Anak Punk sering dikaitkan dengan tindak Kriminal, tapi laki-laki berusia 22 tahun ini mengaku tidak peduli dengan stigma tersebut. Bagi-nya selama keberadaannya tidak merugikan lain, maka masyarakat bebas berkomentar apapun tentang kehidupan Anak Punk. 

Dede tentunya tidak setuju dengan anggapan tentang Anak Punk yang selalu identik dengan Kriminalitas, menurut Dede kehidupan Anak Punk tidak hanya tentang mengamen di jalanan untuk mencari uang. "Memang tampang kelihatan Kriminal, tapi jangan pandang sebelah mata, mana ada Punk nodong? Kita sopan kalo ngamen," ungkap Dede, ia mengaku sudah belasan tahun menjalani hidup sebagai Anak Punk di jalanan. 

Sejak keluar dari Sekolah Dasar Dede memtuskan menjadi Anak Jalanan seperti kakaknya, Dede tidak begitu ingat alasannya memilih menjadi Anak Punk, yang pasti ia punya masalah dengan kehidupan di rumahnya. Menurut Dede tidak mungkin anak yang baik-baik saja di rumah tapi memilih turun ke jalanan untuk mencari mecari rezeki sendiri, "Di rumah makan semua disediain, kalo gak ada masalah, gak akan turun ke jalan," kata Dede.

Berbeda dengan kisah Fuad seorang Prajurit TNI mantan Anak Punk yang membagikan perjalanan hidupnya di Media Sosial, melalui Akun Instagram @fuad_helmi_dhinata ia bercerita tentang masa lalu-nya yang dinilai sebagian orang suram. 

Melansir dari Dream.co.id Fuad menjadikan masa lalu-nya sebagai Anak Punk, sebagai kenangan indah yang pernah ia lalui dan tak akan terlupakan. Bahkan ia menjadikan kenangannya sebagai Anak Punk itu sebagai bekal/pelajaran untuknya dalam menata masa depan, dalam video berdurasi 42 detik yang menunjukan Fuad ketika remaja begitu akrab dengan kehidupan Anak Jalanan. 

Bahkan dia menjadi anggota Komunitas Punk di kota-nya Cilegon. Seperti Anak Punk pada umumnya penampilan Fuad pada masa itu begitu nyentrik, jaket kulit hitam, celanan ketat bolong-bolong, tak lupa dengan aksesoris paku di jaketnya. 

Berpenampilan Punk membuat Fuad merasa nyaman dia merasa itu adalah jati diri-nya pada saat itu, karena itu ia lebih banyak beraktivitas dan menghabiskan waktu bersama teman-teman Punknya. Berkendara keliling kota bersama teman-teman Punknya dengan motor Vespa tua yang sudah dimodif, merupakan keseharian Fuad pada waktu itu. 

Dibalik penampilan Punknya yang kerap dianggap sampah masyarakat ternyata Fuad sejak dulu memiliki mimpi besar yakni menjadi seorang TNI, berkat usaha keras dan tekad yang kuat akhirnya Fuad berhasil mewujudkan impiannya. "No one can take away ou memory (tidak ada yang bisa merampas kenangan kita)", tulisnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun