Mohon tunggu...
Zarmoni
Zarmoni Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penggiat Seni dan Budaya Kerinci

Penggiat Seni, Adat dan Budaya Kerinci

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Penguatan Lembaga Adat Kerinci

14 Juni 2024   15:30 Diperbarui: 14 Juni 2024   15:35 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Jangen-jangen mangambat baliyung jatuh, anyut batang kebat ka pinggang, wie-wie mintak getah, samubut mintak utang, idak beban batu digaleh, idak anak bini dilukung, jangen-jangen kanti dipauk pedang dengan ilang, tajuan dengan mas. dingan habis keno getah kayu aro mati, keno luluk kandang kebau tinggan makan kuah enggang terebang. Seperti parapatah adat mengatokan "Teluk kati tupang menupang, tatupang bawah mansero, beruk banini tupai bautang, kero tisando karumah rajo.

 

Upih racun lawennyo itu manyurukan budi.

 

Ado dih mulayu ngato :

 

Jangen-Jangen ngempe bumbun, gunjeng gabin, awak gedang balaku kecik. Awak gepuk mambuang lemak, awak cdik mambuang kawan. manyuhuk kanti sairing, mananjak kanti sajalan, menggunting dalam lipatan.

 

Curi malin lawannyo itu, malin-malin budi.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun