Seorang yang tidak tahan lagi, melompat mendahului rombongan kami dan berlari menuju lapangan yang tidak jauh dari pos, “hore... kita sampai”, teriaknya.
Keanehan ternyata belum berhenti, tepat dibelakang temanku itu ada sosok hitam yang mengikuti dan berdiri dibelakang temanku itu ketika si teman ini duduk karena lelah.
Kami segera menyusul teman tersebut, ketika hampir dekat, maka sosok hitam yang dibelakang temanku itu berbalik arah ke pendakian dengan berjalan menyamping melewati rombongan kami, aku dan beberapa anggota lain hanya memandangi sosok hitam itu.
“Sudah, kalian sudah sampai, hati-hati..” ucapnya tanpa menunggu jawaban karena dia berlalu menuju ke gunung kembali.
“siapa itu, ed?” tanyaku kepada teman yang sedang duduk.
“siapa?” tanyanya bingung. Berarti dia tidak menyadari tadi ada yang berdiri dibelakangnya, sesosok hitam.
“ah... sudahlah yang penting kita sudah sampai”, ucapku.
Di pos pendakian, beberapa orang menyongsong kami dengan mengucapkan rasa syukur.
“kami pikir, kalian tadi tidak akan selamat” ucap salah seorang petugas pos pendakian.
“badai tadi begitu kuat diatas, kalau kalian tidak juga datang, kami memutuskan di awal subuh untuk keatas untuk menjemput kalian?” ucapnya.
“apakah ada diantara petugas tadi yang menjemput kami ke atas?” tanyaku.