Mohon tunggu...
Zalfa Zahya Aini
Zalfa Zahya Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran lingkungan dan budaya dalam perkembangan sosial emosional

28 Januari 2025   23:44 Diperbarui: 28 Januari 2025   23:44 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Budaya individualistik (seperti budaya Barat) cenderung menekankan ekspresi emosi individu dan kemandirian. Orang diajarkan untuk terbuka dalam menyatakan perasaan.

Budaya kolektivistik (seperti budaya Asia) cenderung menekankan harmoni sosial dan pengendalian emosi untuk menjaga hubungan.

b. Pola Interaksi

Budaya memengaruhi bagaimana anak diajarkan untuk bersikap kepada orang lain, seperti hormat kepada orang tua, berbagi dalam kelompok, atau menunjukkan rasa terima kasih.

Contoh: Dalam beberapa budaya, anak diajarkan untuk menghindari kontak mata sebagai tanda hormat, sementara dalam budaya lain, kontak mata dianggap penting untuk menunjukkan perhatian.

c. Sosialisasi Gender

Budaya menentukan bagaimana emosi dan perilaku sosial dipengaruhi oleh gender.

Misalnya, dalam beberapa budaya, anak laki-laki mungkin diajarkan untuk menahan emosi tertentu (seperti menangis), sedangkan anak perempuan didorong untuk lebih ekspresif secara emosional.

d. Praktik Pengasuhan

Budaya memengaruhi cara orang tua mendidik anak. Misalnya:

Budaya Barat: Orang tua mungkin lebih menekankan kebebasan dan eksplorasi individu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun