Pengalaman Berbelanja Ramah Lingkungan
Suatu hal yang saya lakukan adalah membeli keranjang dari anyaman bambu sebagai wadah belanjaan. Di Pasar Papringan, penggunaan kantong plastik dilarang, sehingga keranjang bambu yang dijual seharga satu pring (2.000 rupiah) menjadi pilihan tepat untuk membawa berbagai barang belanjaan saya nantinya.
 Jajanan Pasar Khas Jawa: Kelezatan yang Menggugah Selera
Setelah menikmati hidangan utama dan minuman segar, saya melanjutkan perjalanan ke area jajanan pasar yang penuh dengan berbagai kudapan tradisional khas Jawa. Aroma manis dan gurih segera menyapa indra penciuman saya, membangkitkan rasa ingin tahu tentang aneka panganan yang dijajakan. Di sini, saya menemukan beberapa makanan tradisional yang memikat hati dan lidah.
Ketan Lupis: Kelezatan Tradisional dari Beras Ketan Ketan
Lupis adalah salah satu jajanan pasar yang sangat populer dan langsung menarik perhatian saya. Makanan ini terbuat dari beras ketan yang dikukus hingga matang, kemudian dibungkus dengan daun pisang berbentuk segitiga atau bulat. Setelah matang, ketan lupis disajikan dengan kelapa parut yang gurih dan siraman gula merah cair yang kental dan manis.Â
Teksturnya yang kenyal dengan perpaduan rasa manis dan gurih membuat ketan lupis menjadi favorit banyak orang. Ketan lupis biasanya dinikmati sebagai camilan pagi atau sore hari, terutama saat menikmati teh atau kopi.
Gemblong Manis: Kenyal dan Manis dengan Cita Rasa Tradisional
Gemblong manis merupakan kudapan lain yang tak kalah lezat. Terbuat dari tepung ketan yang diuleni hingga kalis, kemudian dibentuk bulat atau lonjong dan digoreng hingga kecokelatan. Setelah digoreng, gemblong ini dilapisi dengan gula merah cair yang telah dicairkan dengan sedikit air, sehingga menghasilkan lapisan gula yang keras di permukaan.Â
Tekstur gemblong yang kenyal dengan rasa manis dari gula merah memberikan sensasi berbeda di setiap gigitannya. Gemblong sering kali dijadikan oleh-oleh karena daya tahannya yang cukup lama dan tetap enak meski disimpan beberapa hari.