Mohon tunggu...
hafsah zalfa Rafifah
hafsah zalfa Rafifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa ( 23107030096 ) ilmu komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Di antara aku,kamu dan senja,kita menuliskan kenagan indah yang berlaku selamanya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cara Mengatasi Leher Tegang Usai Makan Daging Kurban, Panduan Lengkap

19 Juni 2024   02:35 Diperbarui: 19 Juni 2024   02:37 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar pinterest spineunivrse

Leher tegang atau sakit leher bagian belakang kadang dikaitkan dengan kadar kolesterol tinggi. Namun, hal ini tidak selalu disebabkan oleh kadar kolesterol yang tinggi. Leher tegang adalah gejala umum yang sering terjadi, dengan banyak faktor penyebab. Jika kamu mengalami leher tegang setelah makan daging kurban, kamu mungkin bertanya-tanya apa saja penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya.


 Penyebab Leher Tegang

Leher tegang tidak selalu disebabkan oleh kolesterol tinggi. Ada banyak faktor lain yang dapat menyebabkan ketegangan pada leher, antara lain:

1. Postur Tubuh yang Buruk:Duduk atau berdiri dengan posisi yang salah dapat memberikan tekanan berlebih pada otot leher dan bahu. Misalnya, sering menunduk saat menggunakan ponsel atau duduk dengan posisi yang salah di depan komputer.

2. Stres dan Kecemasan: Kondisi mental yang tegang dapat menyebabkan otot leher menjadi kaku. Saat stres, tubuh melepaskan hormon yang dapat menyebabkan otot-otot tegang dan menyebabkan rasa sakit.

3. Otot Tertarik atau Tegang: Aktivitas fisik yang berlebihan atau gerakan tiba-tiba dapat menyebabkan otot leher tertarik. Misalnya, mengangkat beban yang terlalu berat atau melakukan gerakan olahraga tanpa pemanasan yang cukup.

4. Osteoartritis:  Peradangan pada sendi leher yang dapat menyebabkan rasa sakit dan kaku. Ini biasanya terjadi pada orang yang lebih tua karena keausan pada sendi seiring bertambahnya usia.

5. Fibromialgia: Kondisi kronis yang menyebabkan nyeri otot dan kelelahan. Penderita sering merasakan nyeri yang menyebar ke seluruh tubuh, termasuk leher.

6. Saraf Terjepit: Kondisi di mana saraf di leher tertekan oleh struktur di sekitarnya. Ini bisa menyebabkan rasa sakit yang menjalar ke bahu dan lengan.

7. Degenerasi Diskus: Penuaan atau kerusakan pada diskus tulang belakang yang menyebabkan rasa sakit. Ini sering kali menyebabkan rasa sakit yang tajam atau kronis di leher dan punggung.

8. Cedera Whiplash: Cedera leher akibat gerakan tiba-tiba yang sering terjadi pada kecelakaan mobil. Gerakan ini menyebabkan peregangan dan robekan pada otot dan ligamen leher.

9. Cedera Saraf Tulang Belakang dan Gegar Otak: Cedera serius yang membutuhkan penanganan medis. Gejalanya bisa berupa nyeri yang sangat parah, kesulitan bergerak, dan gejala neurologis lainnya.

Kondisi Medis yang Menyebabkan Leher Tegang

Leher tegang juga bisa disebabkan oleh beberapa kondisi medis seperti:

-  Meningitis: Infeksi pada selaput otak yang bisa menyebabkan leher kaku dan sakit kepala parah. Ini adalah kondisi medis darurat yang memerlukan penanganan segera.

- Tonsilitis: Radang amandel yang seringkali menyebabkan nyeri pada leher dan kesulitan menelan. Amandel yang membengkak dapat menyebabkan rasa sakit yang menjalar ke leher.

- Pilek atau Flu:  Infeksi saluran pernapasan yang dapat menyebabkan nyeri otot termasuk di leher. Biasanya disertai dengan gejala lain seperti demam, batuk, dan hidung tersumbat.

-  Virus Epstein-Barr atau Mononukleosis: Infeksi virus yang dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening dan nyeri leher. Kondisi ini juga sering disertai dengan kelelahan yang ekstrem.

- Kondisi Tiroid, termasuk Tiroiditis: Radang kelenjar tiroid yang bisa menyebabkan nyeri leher. Tiroiditis dapat menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit di leher bagian depan.

-  Penyakit Jantung atau Serangan Jantung: Meski jarang, sakit leher bisa menjadi gejala serangan jantung. Jika kamu merasa nyeri leher yang disertai dengan nyeri dada, sesak napas, atau pusing, segera cari bantuan medis.

Cara Mengatasi Leher Tegang

Untuk mencegah dan mengatasi nyeri leher yang terus-menerus, penting untuk segera mengambil tindakan. Berikut adalah beberapa cara yang dapat kamu lakukan:

 Perubahan Gaya Hidup

- Monitor dan Kibor Eksternal: Penggunaan monitor dan kibor eksternal dapat membantu menyesuaikan posisi layar dan kibor sehingga mengurangi ketegangan pada leher. Pastikan monitor sejajar dengan mata dan kibor berada pada posisi yang nyaman untuk tangan.

- Kursi yang Dapat Disesuaikan:  Pastikan kaki menapak rata di lantai dan kursi dapat dinaik-turunkan untuk mengakomodasi berbagai ketinggian. Kursi yang mendukung punggung bawah juga penting untuk mengurangi beban pada tulang belakang.


- Posisi Tidur yang Benar:  Jaga tulang belakang dan leher selurus mungkin saat tidur. Hindari tidur tengkurap yang menciptakan celah antara leher dan kasur. Gunakan bantal yang mendukung lekuk leher atau bantal travel untuk menjaga leher dalam posisi yang baik.


 Latihan untuk Leher Kaku

Lakukan latihan sederhana berikut untuk memperbaiki postur tubuh dan mengurangi ketegangan leher:

- Low Row: Tarik siku ke belakang sambil mengencangkan tulang belikat. Jaga bahu tetap rendah dan rapatkan tulang belikat, seolah-olah mencoba memegang pensil di antara kedua tulang belikat. Angkat dada saat melakukan latihan ini untuk memperbaiki postur punggung atas dan bahu.

- Chin Tuck: Tatap lurus ke depan dan dorong dagu lurus ke belakang hingga leher terlipat. Pastikan telinga sejajar dengan bahu untuk mengurangi ketegangan pada otot leher bagian belakang.

- Peregangan Dada: Rentangkan lengan dan berbaring di atas bola latihan. Biarkan lengan jatuh ke kedua sisi dan rasakan sensasi tarikan di bagian depan dada. Latihan ini membantu membuka dada dan mengurangi ketegangan pada otot leher dan bahu.

 Pengobatan Jangka Pendek

Jika ingin efek yang cepat untuk mengatasi leher tegang, kamu bisa mencoba beberapa pengobatan jangka pendek, seperti:

- Pijat: Terapis pijat atau alat pijat bisa meredakan simpul atau ketegangan pada otot. Namun, untuk hasil jangka panjang, perbaiki juga postur tubuh dan lakukan latihan peregangan secara rutin.


- Kiropraktik: Ahli kiropraktik berlisensi dapat membantu meredakan nyeri otot dengan melakukan relaksasi ringan pada sendi. Hindari gerakan cepat pada leher yang bisa memicu stroke dan selalu konsultasikan dengan profesional yang berpengalaman.

Perawatan Rumahan

- Panas atau Dingin: Es membantu menghentikan peradangan dan panas melemaskan otot. Gunakan penghalang antara bantalan pemanas dan kompres es untuk mencegah luka bakar, dan lakukan tidak lebih dari 15 menit setiap sesi.


- Krim atau Gel Oles: Krim atau gel berbahan dasar mentol atau lidokain dapat membantu menghilangkan rasa sakit. Gunakan koyo tidak lebih dari 12 jam setiap kalinya untuk menghindari iritasi kulit.


- Obat: Asetaminofen meredakan sakit dan peradangan. Gunakan sesuai anjuran kemasan obat atau dokter, dan hindari penggunaan berlebihan yang dapat menyebabkan efek samping.


- Mindfulness:  Mengurangi stres dan kecemasan dengan yoga atau meditasi dapat membantu meringankan ketegangan pada leher. Latihan pernapasan dalam dan meditasi harian dapat membantu menenangkan pikiran dan mengendurkan otot.


 Kapan Harus ke Dokter?

Leher tegang biasanya membaik dalam beberapa hari dengan perawatan rumahan. Namun, temui dokter jika kamu mengalami:

- Nyeri Leher Parah:  Jika nyeri sangat parah atau tidak hilang setelah beberapa hari. Ini bisa menjadi tanda masalah yang lebih serius yang memerlukan pemeriksaan medis.

- Nyeri Menjalar ke Lengan atau Kaki: Jika rasa sakit atau kaku menjalar ke anggota tubuh lainnya. Hal ini bisa menunjukkan adanya saraf terjepit atau masalah tulang belakang lainnya.

- Sakit Kepala Parah dan Gejala Lain: Jika disertai dengan sakit kepala parah, mati rasa, lemas, atau sensasi kesemutan. Gejala ini bisa menunjukkan kondisi medis yang memerlukan penanganan segera.


- Cedera Baru:  Jika kamu baru saja mengalami cedera seperti jatuh atau kecelakaan. Nyeri leher setelah cedera memerlukan evaluasi medis untuk memastikan tidak ada kerusakan serius pada tulang atau saraf.


Dengan memahami penyebab dan cara mengatasi leher tegang, kamu bisa lebih siap menangani masalah ini dan mencegahnya terjadi di masa depan. Tetap jaga kesehatan leher dengan postur tubuh yang baik, latihan rutin, dan perawatan yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun