Hematku, Konflik pada film ini, menjadi sedikit berulang, ketika dikisahkan: Ternyata, Ibu Arini alias mertua Pras, juga menjalani pernikahan poligami.
Namun, sang Ibu mertua merahasiakan kehidupan pernikahan poligami itu dari Arini, agar anaknya bisa hidup tenang dan tentram.
Nah, cerita film ini, tak sampai di situ. Silakan pembaca memburu film terlaris tahun 2015Â dan banyak meraih penghargaan berbagai festival ini, ya?
Film ini, juga memiliki dua sekuel lanjutan dengan judul yang sama. Sekuel kedua dirilis tahun 2017 dan yang ketiga pada tahun 2021.
Jadi?
Hematku, ada sedikit perbedaan dari konsep Baity Jannaty pada film Surga yang Tak Dirindukan. Yaitu, pada motif.
Jika pada konsep Baity Jannaty adalah upaya serta tekad yang kuat dari pasangan untuk mewujudkan rumah tangga sebagai surga.
Maka, pada film Surga yang Dirindukan, perwujudan konsep baity jannaty itu dibumbui "jebakan situasi" eksternal yang terjadi dan tak dapat dihindari.
Aih, namanya cerita, jadi aneh jika tanpa konflik, tah?
Walau film ini, sudah termasuk kategori film lawas, menurutku, masih sangat layak untuk dijadikan tontonan dan tuntunan.
Apalagi bagi pasangan atau calon pasangan muda, yang ingin mewujudkan ikatan pernikahaan mereka laiknya ungkapan Baity Jannaty.