"Tak usah jawab! Bagiku, cinta Mas untukku adalah warna langit!"
"Biru? Tapi, tadi..."
"Lebih jauh. Dan, tanpa tapi!"
***
Irama jarum jam dinding, berdetak teratur. Namun, tak mampu menjelma sebagai nyanyian pengantar tidur. Begitupun rentak tarian bisu di kamar tidur. Tak lagi sanggup menghibur.
Senjaku lenyap tergantikan malam. Dalam senyap, malam pun beranjak pergi diam-diam. Membiarkan anganku terpenjara kesepian. Jeruji penantian.
Menanti satu pertanyaan yang tak mungkin pernah ada.
"Mas! Lukisan langitku bagus, kan?"
Curup, 10.09.2022
zaldy chan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H