Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Hari Puisi Nasional, Biarkan Tubuh-tubuh Puisi Tetap Sunyi

28 April 2020   21:54 Diperbarui: 29 April 2020   01:02 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akan susah mengharapkan karya puisi perjuangan dari anak sekolah dasar, dengan bercak darah di ujung bambu runcing atau membayangkan tubuh basah dengan peluh dan berdebu. Ketika mereka tak pernah melihat darah, rumpun bambu dan bersekolah di gedung ber-AC.

Bisa, Bro! Kan, imajinasi lintas batas juga sekat? Iya, namun tak sedahsyat jika penulis puisi itu merasakan atmosfir serta suasana yang memang dilihat nyata. Karena hematku, imajinasi berpuisi tak "seliar" negeri dongeng karya HC Andersen, kan?

Karena puisi bisa saja lahir berdasarkan kehidupan dan refleksi penulisnya, kejahatan atau kebaikan di lingkungannya, berbincang tentang alam atau individualistis sikap-sikapnya, atau berkisah tentang cinta dan patah hati  karena orang tercinta.

Illustrated by pixabay.com
Illustrated by pixabay.com
Biarkan Tubuh-tubuh Puisi Tetap Sunyi

Menjawab pertanyaan topik pilihan Kompasiana tentang Hari Puisi Nasional, puisi seperti apa yang Kompasianer suka dan kenapa? Apakah puisi yang ditulis penyair lama atau baru? Aih, aku suka semua! Asal menuliskan rasa dan logikanya secara jujur.

Terserah urusan tata bahasa, pilihan kata, ragam majas yang digunakan, juga bentuk yang dipakai! Pun tak peduli dengan idiom tata aturan berpuisi yang baik dan benar versi siapa. Selagi tak ada yang terluka, aku akan suka.

Apakah aku tak ada ukuran suka? Pasti ada! Namun mubazir diujarkan, karena setiap orang akan berbeda ukurannya, tah?

Maafkanlah! Tulisan ini, kiramologiku saja. Izin lagi, kutitip satu puisi karya Emha Ainun Najib yang dirilis tanggal 11 Agustus 2019.

Jawaban Kepada Negeri


Kalau ditanya tentang keadaan Negeriku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun