Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kisah Tak Berujung

11 April 2020   18:52 Diperbarui: 11 April 2020   18:51 1103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

Tak ada seorang pun yang mampu menunda kedatangan dan kepergian senja. Juga mencegah lenyapnya butiran embun di helai-helai dedaunan yang tersapu cahaya mentari pagi.

Alam begitu banyak mengajarkan kedatangan dan kepergian. Tanpa tanda-tanda juga isyarat untuk sebuah perpisahan.

Andre meletakkan ponselku di atas meja, di sebelah gelas berkopi, tepat di hadapku. Sambil mengubah posisi duduk, Andre menatapku.

"Jadi, selama ini kalian..."

"Gak!"

"Kau pasti tahu, perempuan butuh kepastian?"

"Tapi..."

"Nindi tak peduli jika..."

"Kau sudah baca semua pesan Nindi, kan?"

Andre terdiam sesaat. Menghirup nafas mendalam. Kemudian berkali menggelengkan kepala. Hingga kurasakan tangan kanannya menyentuh bahuku.

"Maaf, tapi harus kukatakan. Kau lelaki bodoh!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun