Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Tapak Tilas Kenangan

1 Februari 2020   14:49 Diperbarui: 1 Februari 2020   17:07 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pxfuel.com

Aku tahu, tak mudah bagi Rumi melupakan Amin. Perkenalan yang singkat dan berlanjut dengan pernikahan. Belum genap setahun menjalani biduk rumah tangga, Terjadi peristiwa kecelakaan yang merenggut nyawa Amin.

Rumi pasti mengerti tujuan kedatanganku kemarin. Mulai dari kalender, tangisan pagi itu, serta sehari penuh Rumi mengajakku menapaktilasi kenangannya bersama Amin. Hingga kata maaf yang terucap di akhir perjumpaan, cukup menjadi jawaban dari keinginan Wisnu untuk menikahinya.

"Rumi masih butuh waktu!"

"Iya, Aku mengerti, Mas! Aku akan menunggu."

"Lusa, seratus hari Amin. Di rumah orangtuanya. Kau ikut?"

"Pasti!"

Aku berdiri, sambil menepuk pelan bahu Wisnu. Mengajak pergi meninggalkan musholla. 

"Aku yang jemput Rumi, Mas!"

Curup. 01.02.2020

Zaldychan

[Ditulis untuk Kompasiana]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun