Senin sore, sesudah sholat ashar. Kujemput Adzki di sekolah. Dari jauh, raut letih terpancar dari wajahnya. Namun tersenyum saat bertukar salam denganku.
"Hari ini terakhir ujian, kan?"
"Iya!"
Motorku begerak pelan keluar dari gerbang sekolah. Biasanya, akan terdengar kicauan Adzki di boncengan. Tentang pelajaran, kawan-kawan sekelas atau tentang guru-guru. Tapi tidak sore itu. Kukira, energinya terkuras, setelah satu minggu bertempur menjalani Ujian semester.
"Capek, Bang?"
"Hehe..."
"Minggu depan, Ayah dan teman-teman ke Bukit Kaba!"
"Hah?"
"Abang, ikut?"
"Ikut, Yah!"
Sepanjang perjalanan pulang, hingga sampai di rumah, tak ada topik pembicaraan yang lebih menarik bagi Adzki. Kecuali Bukit Kaba.