Sambil melangkah menuju gerbang sekolah. Aku kembali membayangkan senyuman dari Bu Anis. Juga mengenang omelan dan wajah penuh kejengkelan. Saat aku dan beberapa teman sambil bermain, sibuk membersihkan WC sekolah. Sebagai bentuk hukuman, karena terlambat masuk atau lupa mengerjakan tugas sekolah.
Kurasakan, senyumku berubah menjadi bunyi tawa tertahan. Saat kusadari, WC yang nyaris setiap minggu kubersihkan dulu. Sekarang adalah ruang kepala sekolah.
Curup, 18.11.2019
[Ditulis untuk Kompasiana]
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!