"Mas lupa bilang!"
"Padahal, Ayah dan Mamak pulang sore! Kan bisa..."
Kau sandarkan tubuhmu. Wajahmu merona. Aku menatapmu. Kau biarkan, mataku telusuri wajahmu. Tetiba jengahmu hadir. Telapak tanganmu. Tutupi wajahku. Aku tertawa.
"Sekarang, mau?"
"Hah?"
"Keluar?"
"Tapi..."
"Mau atau tidak?"
Tak perlu dua kali. Kau bangkit dari dudukmu. Bergegas ke dalam rumah. Kunikmati rokokku. Kureguk kopi hingga tandas. Agak lama, aku sendiri di beranda. Hingga kau hadir di hadapku. Sudah berganti baju. Aku tersenyum menatapmu. Kau tersipu.
"Kenapa?"
"Haha..."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!