Plak! Plak! Plak!
"Lah? Bukan nawari. Malah mukul?"
"Biar!"
"Rindu lagi?"
"Iiih..."
Itu caramu, lepaskan rasamu. Kufahami resahmu. Tak kau balas tatapanku. Kau memilih diam, tundukkan kepala. Aku tahu. Sulit bagimu berbagi perhatian. Ketika kau hadapkan aku dan keluargamu. Kuusap pelan kepalamu.
"Hari ini. Mas gak mau lihat air mata!"
Hening sesaat. Perlahan kau usap sudut matamu. Kau angkat wajahmu menghadapku. Gelas berkopi, kau ajukan padaku. Sambil tersenyum, kau anggukkan kepala. Kuraih dan kureguk isinya. Kuletakkan gelas di atas meja.
"Mas gak marah, kan?"
"Kenapa marah?"
"Nik, Belum..."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!