"Dari Curup, kan?"
"Iya, Bu!"
"Kenapa kurus? Sakit?"
"Iya..."
"Hah! Sakit apa? Kenapa Nunik gak cerita?"
"Sakit rindu?"
Ibu kost tertawa. Tetiba berdiri. Aku jadi tahu, kau sudah keluar dari pintu. Di tanganmu ada satu gelas berkopi. Kau tundukkan wajah. Saat ibu kost menggodamu. Gelas berkopi. Diletakkan ke hadapku. Kau duduk di sampingku.
Kuajukan tangan. Ajak bertukar salam. Kau bawa tanganku ke dahimu. Terasa lama dan basah. Kuusap kepalamu. Kau tak bicara
"Jangan ditahan! Menangislah!"
Perlahan, kau lepas tanganku. Kubiarkan, kau lalui alur rasamu pagi itu. Kunyalakan dan nikmati rokok. Dalam diam, kutatap wajahmu. Kau tak membalas tatapanku. Pun, tak kau tutupi beningmu. Beberapa saat, beranda bernuansa sunyi.
Plak!Pluk!Plak!Pluk!