"Empat!"
"Kenal Bude Yuli?"
"Hah?"
"Pemilik warung soto di jalan Permindo?"
"Gak!"
"Istriku ngidam! Sejak pagi mau soto!"
Plak!
Pukulanmu singgah di bahuku. Aku diam. Tiga pasang mata di sebelahmu, saling bertukar pandang sambil menahan senyum. Wajahmu memerah. Aku tak lagi bicara. Termasuk tiga mahasiswi di sebelahmu. Segera kuhentikan bis di depan toko buku Sari Anggrek.
Kau dan aku turun. Diikuti tiga pasang mata yang penasaran. Bus kampus berlalu. Cubitmu tiba di pinggangku. Aku tertawa. Kau berusaha menahan tawa. Namun gagal.
"Sembarangan!"
"Apa?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!