Kutarik nafas pelan. Aku mesti memilih kalimat. Jika bicara tentang keluarga. Beningmu akan hadir. Kau diam, menunggu kalimatku.
"Mas jarang pulang, kan?"
"Juga malas kirim surat!"
"Kan ada Nunik?"
"Beda! Anak Amak itu Mas, kan?"
"Lupa!"
Plak!
Selamat! Aku tak harus jelaskan alur fikirku. Kau tertawa, gelengkan kepala. Kureguk sisa kopiku. Kau mengerti. Aku harus pulang. Kuraih kantong plastik berisi skripsi. Kau ikuti langkahku. Hingga aku berhenti di pagar rumahmu. Aku menatapmu. Kau menunggu.
"Mas pulang!"
"Iya. Hati-hati.."
"Bentar! Mas mau nanya!"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!