Kau terkejut. Tapi ikuti ucapanku. Kau serahkan pena dan kertas. Kucatat judul buku, penulis, penerbit dan tahun terbit. Juga halaman yang kau tunjuk. Kau menahan tawa. Mengerti maksudku. Kulipat kertas. Kumasukkan saku belakang celanaku.
"Teorinya enam baris ini, kan?"
"Iya!"
"Nik hafalkan tiga baris. Sisanya Mas!"
"Hah?"
"Jangan tanya. Lakukan aja!"
Suaraku pelan. Nyaris berbisik. Pramuniaga, bergerak pelan ke arahmu. Kau kutinggal. Aku berjalan ke rak buku politik dan hukum. Pramuniaga tak lagi ikuti langkahku, tapi segera pergi mengawasi pengunjung lain. Agak lama, aku kembali berdiri di sampingmu. Kuanggukkan kepala. Kau tersenyum. Serahkan buku di tanganmu padaku.
"Masih cari buku lain?"
"Gak!"
"Sudah hafal tiga baris?"
"Iya!"