KIPI jenis ini memang jarang terjadi, namun perlu dipantau apabila penerima vaksin mengalami gejala-gejala tertentu setelah divaksin. Yang termasuk reaksi berat adalah kejang, trombositopenia (penurunan hebat jumlah trombosit), Hypotonic Hyporesponsive Episode (kehilangan rasa sensorik akut atau penurunan kesadaran disertai dengan pucat dan kelemahan otot), serta menangis terus-menerus. Bila mengalami KIPI ini, hubungi kontak fasilitas kesehatan tempat mendapatkan vaksin Covid-19. Nomor kontak biasanya tertulis di kartu vaksinasi yang diberikan setelah vaksinasi.
KESIMPULAN
Memang tidak semua orang mengalami efek samping setelah mendapat vaksin Covid-19. Hal ini disebabkan sistem imun tiap orang berbeda-beda. Perbedaan sistem imun bisa dipengaruhi faktor genetik, gender, diet, lingkungan sekitar, hingga kondisi-kondisi terdahulu yang telah melatih sistem imun kita untuk merespons keadaan tertentu. Satu hal yang perlu diingat, walaupun vaksin bisa memperkuat sistem imun, vaksin tidak menjamin perlindungan 100% terhadap virus. Makanya, setelah vaksinasi, kita masih wajib memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak agar tidak terinfeksi virus Corona.
Vaksinasi jelas efektif untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Angka kejadian yang tidak diinginkan akibat vaksinasi sangatlah rendah jika dibandingkan risiko terkena PD3I. Dengan mengikuti vaksinasi, kita bisa menghemat biaya perawatan, pengobatan penyakit, dan bahkan menyelamatkan jiwa. Â Intinya, dampak positif yang diberikan vaksin jauh lebih besar dibandingkan dampak negatif yang ditimbulkan. Jadi, kalau masih ada yang belum divaksin, segeralah ambil kesempatan yang ada agar kita semua bisa kembali sehat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H