Mohon tunggu...
Seiri
Seiri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi S1 Akuntansi Universitas Mercu Buana

Nama : Seiri NIM : 43222010166 No. Absen : 35 Dosen Pengampu : Prof Dr. Apollo, M.Si.AK

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB-1 Menggali Potensi Diri dan Menerapkan Berpikir Positif Serta Komunikasi Efektif

9 Oktober 2023   01:16 Diperbarui: 9 Oktober 2023   01:17 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. potensi fisik; Terkadang manusia mempunyai potensi yang luar biasa dalam melakukan gerakan fisik yang efektif dan efisien serta mempunyai kekuatan fisik yang kuat. Orang yang berbakat secara fisik dapat mempelajari olahraga ini dengan cepat dan tampil baik secara konsisten.

4. Potensi sosial; Orang yang mempunyai potensi sosial yang besar mempunyai kemampuan beradaptasi dan mempengaruhi orang lain. Kemampuan beradaptasi dan mempengaruhi orang lain tergantung pada kemampuan belajar, baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan.

Menurut Hery Wibowo (2007:1), setidaknya ada empat jenis potensi yang ada pada diri manusia sejak lahir, yaitu potensi otak, emosi, jasmani, dan spiritual dan semua potensi tersebut dapat ditumbuhkan secara tidak terbatas. Para ahli lainnya berpendapat bahwa manusia diciptakan dengan potensi terbaik dibandingkan dengan makhluk Tuhan lainnya. Manusia mempunyai empat jenis potensi, yaitu potensi intelektual, emosional, spiritual, dan fisik (Udo Yamin Efendi Majdi, 2007).

a. Potensi otak/intelektual; Menurut Hery Wibowo (2007:19), potensi terbesar manusia adalah otak. Otak adalah salah satu anugerah Tuhan yang terbesar. Otak mengatur seluruh fungsi tubuh, mengendalikan semua perilaku dasar manusia seperti makan, bernapas, metabolisme tubuh, dan lain-lain.

Menurut Fuad Nashori (2003:89), manusia mempunyai potensi berpikir. Allah sering menyuruh manusia untuk berpikir. jadi pikirkanlah. Logikanya, manusia dituntut berpikir hanya karena ia mempunyai potensi berpikir. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa setiap manusia mempunyai potensi untuk mempelajari informasi baru, menghubungkan informasi yang berbeda dan melahirkan pemikiran-pemikiran baru.

Kecerdasan Intelegensi; Potensi pribadi tersebut merupakan potensi intelektual yang terdapat pada otak manusia (khususnya otak kiri). Fungsi potensi ini adalah untuk merencanakan, menghitung dan menganalisis sesuatu.

Para psikolog sepakat bahwa otak manusia adalah sumber kekuatan besar yang dimiliki manusia. Mereka membagi otak menjadi dua jenis: otak kiri dan otak kanan. Singkatnya, otak kiri berfungsi dalam daya ingat/hafalan, logika/perhitungan, analisis, pengambilan keputusan, dan bahasa, sedangkan otak kanan berfungsi dalam melakukan imajinatif/intuitif, kreatif/kreativitas, inovasi/seni (Slamet Wiyono, 2006).

b. Potensi emosional; Potensi lainnya adalah potensi di bidang emosional/emosional. Setiap manusia mempunyai potensi rasa, yang melaluinya ia dapat memahami orang lain, memahami suara alam, ingin mencintai dan dicintai, memperhatikan dan diperhatikan, menyayangi dan dihargai, mengupayakan keindahan.

Menurut Dwi Sunar P (2010:129), kecerdasan emosional atau yang sering kita sebut EQ adalah kemampuan menerima, mengevaluasi dan mengelola serta mengendalikan emosi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Dalam hal ini, emosi mengacu pada perasaan yang ditimbulkan oleh informasi tentang suatu hubungan.

Potensi Sosial dan Emosional (Emotional Quotient); Potensi pribadi ini sama dengan potensi intelektual, namun potensi ini terdapat pada otak kanan manusia. Fungsinya adalah tanggung jawab, pengendalian amarah, motivasi dan kesadaran diri.

Daniel Goleman (dalam Dwi Sunar P, 2010:14) berpendapat bahwa kontribusi IQ terhadap kesuksesan seseorang hanya sekitar 20% dan sisanya 80% ditentukan oleh sekelompok faktor yang disebut kecerdasan emosional. Berdasarkan nama tekniknya, sebagian orang percaya bahwa IQ mengatur fungsi pikiran, sedangkan EQ mengatur fungsi emosi. Orang dengan EQ tinggi akan berusaha menciptakan keseimbangan dalam dirinya dan mampu mengubah hal buruk menjadi hal positif dan bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun