Mohon tunggu...
Zainal Tahir
Zainal Tahir Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi

Dulu penulis cerita, kini penulis status yang suka jalan-jalan sambil dagang-dagang. https://www.youtube.com/channel/UCnMLELzSfbk1T7bzX2LHnqA https://www.facebook.com/zainaltahir22 https://zainaltahir.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/zainaltahir/ https://twitter.com/zainaltahir22 https://plus.google.com/u/1/100507531411930192452

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pacarku, Ternyata Bohong!

2 Oktober 2019   18:23 Diperbarui: 2 Oktober 2019   22:13 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber : pxhere.com)

''Yah, halo?'' Dia menjawabnya dengan suara lembut, membuat segala bentuk galau dan segala macam risau di hatiku, langsung pudar. ''Yang, sori, aku baru saja nonton. Aku sekarang di mall Panakkukang sama temen-temen,'' sambungnya.

Oh, jadi dia tak menjawab SMS-ku gara-gara nonton? Apa sih susahnya membalas SMS, sepanjang tidak mengganggu penonton lain? Tapi, ah, tidak usah dipersoalkan. Yang penting sekarang gadis itu telah tersambung denganku.

"Berkali-kali aku SMS, kok tidak ditanggapi?" Aku menggugat juga akhirnya.

Lantas, dia menjelaskan panjang lebar bahwa Hp-nya disimpan di tas, sementara tasnya sewaktu mau masuk nonton dititip di tempat penitipan karena dia tak mau repot membawa masuk tasnya yang agak besar itu.

Aku memakluminya dengan sebuah helaan nafas yang agak berat. Tetapi yang membuat hatiku kembali terusik, ketika dia bilang, ''Kak Acim sekarang bersamaku, Aji. Ketemunya pas keluar nonton. Asyik lho, Ji. Dia ngajak aku dan teman-teman belanja di Point Break.. Kebetulan aku pengen lihat-lihat baju model terbaru di situ. Baik sekali Kak Acim ini, Ji. Aku dibeliin baju baru. Dua biji malah!''

Duh... suaranya begitu riang di seberang sana. ''Jadi kamu ketemu Acim?'' tanyaku berusaha membendung perasaaanku yang mulai kalut.

''Iya,'' jawabnya singkat.

''Kamu ditraktir baju?''

''Iya. Emang kenapa, Ji?''

''Ah, nggak kenapa-napa. Aku Cuma....''

''Cuma apa, Aji?''

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun