''Biasanya kalo dia begitu, pasti ada maunya,''
''Begitu, gimana?'' Fatmia sepertinya tidak senang dengan kekalutan hatiku saat ini, atau lebih pas bila dikatakan aku mulai keberatan bila gadisku diberi perhatian khusus, seperti ditraktir ini -- itu. Apalagi sama Acim, sahabatku yang gagah dengan raut wajah Timur tengahnya, yang kukenal dari A sampai Z, terutama reputasinya menggaet cewek!
''Yah, kalo dia royal pada cewek, pastilah dia mengincar cewek itu,'' tegasku apa adanya.
Kurasakan Fatmia terkesiap mendengar ucapanku barusan. Paling tidak dia tersinggung. Lantas dia menaggapinya, ''jangan keburu curiga, Sayang. Kak Acim itu mentraktir kami berempat.''
''Tapi di antara kalian berempat, cuma kamu yang cantik, Sayang. Pasti Acim mengincar kamu untuk dijadikan pacar ke....,''
''Jangan berlebihanlah, Ji!'' potong Fatmia sebelum aku nyerocos terlalu jauh. Padahal aku ingin menjelaskan, bahwa temanku yang sudah mapan hidupnya itu paling jago menggaet gadis-gadis. Pacarnya bertumpuk alias dia itu; buaya!
Fatmia memutuskan percakapan yang terasa begitu singkat ini, dengan hasil yang kurang memuaskan atau lebih cenderung mengecewakan diriku ini, ketika mobil sudah kuarahkan menuju Pantai Losari, tempat dimana Ballezza Cafe berada.
Akan tetapi masih banyak waktu untuk menanti datangnya senja, jadi singgah di Baji Pamai Supermarket sekadar membeli parfum mobil, adalah pilihan yang paling tepat bagiku.
* * *
Mobil kuparkir di samping Ballezza Cafe, tetapi berada di seberang jalan di dekat hotel Imperial Arya Duta, setelah kulihat halaman di depan kafe tersebut sudah penuh kendaraan. Kuedarkan pandang ke seluruh penjuru tempat parkir, memperhatikan satu per satu mobil yang sedang ngetem di situ. Aku mencari-cari All New CR-V berkelir silverstone, milik Mawardi. Oh, ternyata mawardi belum datang. Begitupula dengan teman-temanku yang lain. Padahal hari mulai gelap.
Tak sabar menunggu kedatangan teman-teman, maka kuputuskan untuk langsung masuk ke kafe tanpa menunggu mereka. Aku pikir lebih baik begitu, agar bisa mengkapling tempat duduk lebih dulu. Kalau tidak begitu, maka kami bakal tak kebagian tempat duduk. Lihatlah! Pengunjung sudah mulai berdatangan. Sebentar lagi kafe ini penuh dan susah mencari tempat duduk untuk enam orang sekaligus. Ballezza Cafe selalu ramai pada malam hari.