Mohon tunggu...
Zahrotul Mutoharoh
Zahrotul Mutoharoh Mohon Tunggu... Guru - Semua orang adalah guruku

Guru pertamaku adalah ibu dan bapakku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tukang Kerupuk Keliling

28 November 2020   14:34 Diperbarui: 28 November 2020   15:29 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bapak masuk ke dalam rumah. Kemudian keluar lagi dengan membawa kresek.

"Ini ada sarung, mbah.. Bisa untuk ganti..", kata bapak.

"Nggih, nak.. Terimakasih..", kata mbah Kasman seraya menerima bingkisan dari bapak.

"Mbah Kasman juga mengaji, kan? Punya Al Quran kan mbah?", sambung bapak.

"Ada, nak. InsyaAllah simbah tetap mengaji dan shalat. Ya meski bacaan simbah ini "grathul-grathul".. Mboten lancar..", kata mbah Kasman.

***

"Nisa, kamu sedang apa di situ?", tanya ibu sambil mengernyitkan dahi.

"Mendengarkan bapak sama mbah Kasman, bu. Kasihan ya, bu.. Sudah tua banget, tapi tetap semangat berjualan kerupuk.. Hanya berjalan kaki saja..", jawab Nisa. Ibu tersenyum mendengarnya.

"Ayo, bantu ibu membawa kue ini ke teras.. Biar mbah Kasman dhahar kue ini, Nis..", ajak ibunya.

Nisa membawa sepiring kue ke teras. Ibu menyusul dengan membawa uang. Ya untuk membayar kerupuk yang dibeli dari mbah Kasman.

"Ini pak, mbah. Silakan didhahar..", kata Nisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun