Bapak masuk ke dalam rumah. Kemudian keluar lagi dengan membawa kresek.
"Ini ada sarung, mbah.. Bisa untuk ganti..", kata bapak.
"Nggih, nak.. Terimakasih..", kata mbah Kasman seraya menerima bingkisan dari bapak.
"Mbah Kasman juga mengaji, kan? Punya Al Quran kan mbah?", sambung bapak.
"Ada, nak. InsyaAllah simbah tetap mengaji dan shalat. Ya meski bacaan simbah ini "grathul-grathul".. Mboten lancar..", kata mbah Kasman.
***
"Nisa, kamu sedang apa di situ?", tanya ibu sambil mengernyitkan dahi.
"Mendengarkan bapak sama mbah Kasman, bu. Kasihan ya, bu.. Sudah tua banget, tapi tetap semangat berjualan kerupuk.. Hanya berjalan kaki saja..", jawab Nisa. Ibu tersenyum mendengarnya.
"Ayo, bantu ibu membawa kue ini ke teras.. Biar mbah Kasman dhahar kue ini, Nis..", ajak ibunya.
Nisa membawa sepiring kue ke teras. Ibu menyusul dengan membawa uang. Ya untuk membayar kerupuk yang dibeli dari mbah Kasman.
"Ini pak, mbah. Silakan didhahar..", kata Nisa.