Mohon tunggu...
Zahratul Aini
Zahratul Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memasak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Emosional Intelligence yang Dikemukakan oleh Daniel Goleman

8 November 2024   15:16 Diperbarui: 8 November 2024   15:39 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori Kecerdasan Emosional (Emotional Intelligence/EI) yang dikemukakan oleh Daniel Goleman pada tahun 1995 mencakup lima komponen utama yang berperan penting dalam kesuksesan seseorang, baik dalam konteks pribadi maupun profesional. Kelima komponen tersebut adalah:

Lima Dasar Kemampuan dalam Teori Kecerdasan Emosi Menurut Daniel Goleman

a. Mengenali Emosi Diri

Mengenali emosi diri sendiri merupakan suatu kemampuan untuk mengenali perasaan sewaktu 

perasaan itu terjadi. Kemampuan ini merupakan dasar dari kecerdasan emosional, yakni 

kesadaran seseorang akan emosinya sendiri. Kesadaran diri membuat kita lebih waspada 

terhadap suasana hati maupun pikiran tentang suasana hati, bila kurang waspada maka individu 

menjadi mudah larut dalam aliran emosi dan dikuasai oleh emosi. Kesadaran diri memang belum 

menjamin penguasaan emosi, namun merupakan salah satu prasyarat penting untuk 

mengendalikan emosi sehingga individu mudah menguasai emosi.

b. Mengelola Emosi

Mengelola emosi merupakan kemampuan individu dalam menangani perasaan agar dapat 

terungkap dengan tepat, sehingga tercapai keseimbangan dalam diri individu. Menjaga agar 

emosi yang merisaukan tetap terkendali merupakan kunci menuju kesejahteraan emosi. Emosi 

berlebihan, yang meningkat dengan intensitas terlampau lama akan mengoyak kestabilan kita . 

Kemampuan ini mencakup kemampuan untuk menghibur diri sendiri, melepaskan kecemasan, 

kemurungan atau ketersinggungan dan akibat-akibat yang ditimbulkannya serta kemampuan 

untuk bangkit dari perasaan-perasaan yang menekan.

c. Memotivasi Diri Sendiri

meraih Prestasi harus dilalui dengan dimilikinya motivasi dalam diri individu, yang berarti 

memiliki ketekunan untuk menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati,serta mempunyai perasaan motivasi yang positif, yaitu antusianisme, gairah, optimis dan 

keyakinan diri.

d. Mengenali Emosi Orang Lain

Kemampuan untuk mengenali emosi orang lain disebut juga empati. Menurut Goleman 

kemampuan seseorang untuk mengenali orang lain atau peduli, menunjukkan kemampuan 

empati seseorang. Individu yang memiliki kemampuan empati lebih mampu menangkap sinyalsinyal

sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan orang lain 

sehingga ia lebih mampu menerima sudut pandang orang lain, peka terhadap perasaan orang lain 

dan lebih mampu untuk mendengarkan orang lain.

e. Membina Hubungan

Kemampuan dalam membina hubungan merupakan suatu keterampilan yang menunjang 

popularitas, kepemimpinan dan keberhasilan antar sesama. Keterampilan dalam berkomunikasi 

merupakan kemampuan dasar dalam keberhasilan membina hubungan. Terkadang manusia sulit 

untuk mendapatkan apa yang diinginkannya dan sulit juga memahami keinginan serta kemauan 

orang lain.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosi

a. Faktor Internal.

Faktor internal adalah apa yang ada dalam diri individu yang mempengaruhi kecerdasan 

emosinya. Faktor internal ini memiliki dua sumber yaitu segi jasmani dan segi psikologis. Segi 

jasmani adalah faktor fisik dan kesehatan individu, apabila fisik dan kesehatan seseorang dapat 

terganggu dapat dimungkinkan mempengaruhi proses kecerdasan emosinya. Segi psikologis 

mencakup didalamnya pengalaman, perasaan, kemampuan berfikir dan motivasi.

b. Faktor Eksternal.

Faktor ekstemal adalah stimulus dan lingkungan dimana kecerdasan emosi berlangsung. Faktor 

ekstemal meliputi: 1) Stimulus itu sendiri, kejenuhan stimulus merupakan salah satu faktor yang 

mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam memperlakukan kecerdasan emosi tanpa distorsi 

dan 2) Lingkungan atau situasi khususnya yang melatarbelakangi proses kecerdasan emosi. 

Objek lingkungan yang melatarbelakangi merupakan kebulatan yang sangat sulit dipisahkan. 

IV. Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional

1. Membaca situasi

Dengan memperhatikan situasi sekitar, kita akan mengetahui apa yang harus dilakukan.

2. Mendengarkan dan menyimak lawan bicara

Dengarkan dan simak pembicaraan dan maksud dari lawan bicara, agar tidak terjadi salah paham 

serta dapat menjaga hubungan baik.

3. Siap berkomunikasi

Jika terjadi suatu masalah, bicarakanlah agar tidak terjadi salah paham.

4 . Tak usah takut ditolak

Setiap usaha terdapat dua kemungkinan, diterima atau ditolak, jadi siapkan diri dan jangan takut 

ditolak.

5. Mencoba berempati

EQ tinggi biasanya didapati pada orang-orang yang mampu berempati atau bisa mengerti

situasi yang dihadapi orang lain. 

6. Pandai memilih prioritas

Ini perlu agar bisa memilih pekerjaan apa yang mendesak, dan apa yang bisa ditunda.

7. Siap mental

Situasi apa pun yang akan dihadapi, kita harus menyiapkan mental sebelumnya. 

8. Ungkapkan lewat kata-kata

Katakan maksud dan keinginan dengan jelas dan baik, agar dapat salaing mengerti.

9. Bersikap rasional

Kecerdasan emosi berhubungan dengan perasaan, namun tetap berpikir rasional.

10. Fokus

Konsentrasikan diri pada suatu masalah yang perlu mendapat perhatian. Jangan

memaksa diri melakukannya dalam 4-5 masalah secara bersamaan.

Goleman berpendapat bahwa kecerdasan emosional sama pentingnya, atau bahkan lebih penting daripada kecerdasan intelektual (IQ) dalam menentukan kesuksesan seseorang. Menurutnya, kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi, baik pada diri sendiri maupun orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun