Fi Zilal al-Quran karya Sayyid Qutb.
Mafhum al-Tafsir al-Maudhuâi Al-Quran Kecil al-Karim karya Muhammad Al-Ghazali.
Pesan Alquran Muhammad Asad.
4. Pemanfaatan teknologi digital
Di era modern ini, sumber ilmu pengetahuan tentang Al-Quran juga semakin berkembang melalui media digital. Al-Quran dapat diakses melalui aplikasi, software, dan website, sehingga memudahkan umat Islam untuk belajar. Teknologi ini memungkinkan integrasi tafsir, asbabun nuzul dan qiraat dalam satu platform.
Kesimpulan
Baik dari sudut pandang klasik maupun modern, sumber ilmu pengetahuan tentang Al-Quran selalu kembali pada landasan utama Al-Quran dan As-Sunnah. Perbedaannya terletak pada pendekatan dan metode yang digunakan untuk memahaminya. Pada zaman klasik, pemahaman Al-Qur'an lebih bergantung pada ijmaâ dan penafsiran langsung oleh para sahabat dan tabiâin, sedangkan pada zaman modern, metode ilmu pengetahuan dan teknologi digunakan untuk mempelajari lebih dalam isi Al-Qur'an. Semua ini menunjukkan bahwa Al-Quran tetap relevan di segala masa, sebagaimana firman Allah:
إِنَّ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانَ يَهْدِى لِلَّتِى هِىَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ ٱلْمُؤْمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًۭا كَبِيرًۭا
> “Dan sesungguhnya Al-Quran ini benar-benar merupakan petunjuk kepada jalan yang lurus dan membawa kabar baik bagi orang-orang beriman yang mengerjakan amal shaleh yang pahalanya besar. ."
(QS. Al-Isra: 9)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H