> “Dan Kami turunkan Al-Quran sebagai obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
(QS. Al-Isra: 82)
Ayat ini menunjukkan bahwa Al-Quran relevan untuk segala zaman, oleh karena itu diperlukan pendekatan yang sesuai dengan konteks modern.
2. Mengintegrasikan Sains
Banyak cendekiawan muslim modern yang mengintegrasikan ilmu Al-Quran dengan ilmu-ilmu kontemporer, seperti sains, teknologi, dan ilmu-ilmu sosial. Hal ini didasarkan pada firman Allah:
سَنُرِيهِمْ ءَايَٰتِنَا فِى ٱلْءَافَاقِ وَفِىٓ أَنفُسِهِمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ ٱلْحَقُّ ۗ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُۥ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍۢ شَهِيدٌ
> “Kami akan menunjukkan kepada mereka tanda-tanda (kekuatan) Kami di setiap sudut dan di dalam diri mereka, sehingga mereka dapat melihat dengan jelas bahwa Al-Quran itu benar.”
(QS. Fussilat: 53)
Para ulama seperti Harun Yahya telah mengembangkan penjelasan ilmiah yang menghubungkan ayat-ayat Al-Quran dengan penemuan ilmu pengetahuan modern, seperti penciptaan alam semesta dan teori embriologi.
3. Karya Modern
Beberapa karya kontemporer yang menjadi rujukan ilmu Al-Quran adalah: