Aku dan Mas Walid pun meninggalkan area pemakaman beriringan. Tiba-tiba sandal yang kupakai putus. Sial.
"Mas, sandalku putus!" pekikku saat Mas Walid sudah jauh di depanku.
Mas Walid pun balik badan, lalu menghampiriku. Sandalnya dicopot seperti waktu itu. Dia berjalan tanpa sandal karena sandalnya diberikan kepadaku.
"Kamu itu cantik-cantik, tapi tukang menghabiskan sandal, ya." Kami berdua saling lempar senyuman.
***
Karya: Zahra Wardah
Ilustrasi: pixabay.com/fractals88
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H