Mohon tunggu...
Zahra Wardah
Zahra Wardah Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga yang hobi menulis

Selain menulis dan ngeblog (coretanzahrawardahblogspot.com), Zahra Wardah juga menekuni di dunia Layouter, Youtuber: Cerita Keren. Silakan singgah. Semoga harimu menyenangkan. Aamiin.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Wanita Malam dari Desa (Bab 7)

22 Juli 2023   06:52 Diperbarui: 22 Juli 2023   07:07 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pixabay.com/fractals99


"Umi apa-apaan. Yati itu calon istri Walid, Mi bukan pembantu di sini. Kenapa Umi tega."


Tanpa mendengar dan respons dari Umi Rohmah, Mas Walid segera menarik lenganku. Dia mengajakku keluar dari rumah itu. Aku masih tak menyangka hal ini terjadi. Mulutku tak bisa mengeluarkan kata-kata. Ternyata Mas Walid kalau sudah marah mengerikan sekali. Ganteng-ganteng bisa marah juga, ya.


"Mas. Apa sikap Mas tadi enggak berlebihan."


"Tidak," balasnya datar masih dengan kemudinya. Sesekali aku meliriknya, tak ada perubahan mimik wajahnya. Sejak masuk mobil tadi dia tak menolehku sedikit pun. Tampaknya amarahnya belum juga reda.


"Tadi itu ...."


"Sudah jangan bela Umi lagi. Sudah jelas di depan mataku Umi memperlakukanmu seperti pembantu. Asal kamu tahu selama ini aku sudah cukup bersabar dengan Umi, Yati."
***

Terima kasih sudah setia dengan Yati. Kalian juga bisa mampir di youtube Cerita Keren untuk cerita ini. Jangan lupa like, share, comment, dan subscribe. Semoga harimu menyenangkan. Aamiin.


Karya: Zahra Wardah
Ilustrasi: pixabay.com
Source: coretanzahrawardah.blogspot.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun