"Umi? Oh, ya aku baru ingat. Aku pamit dulu. Istirahat saja dulu di sini. Besok saja pulang." Seperti sebelumnya Mas Walid segera berlalu.
Aku tak tahu apa kepentingan Mas Walid. Aku hanya bisa selalu mengikuti perintahnya. Kini, ponselku yang berdering. Aku melirik ponsel yang terletak di sampingku. Nama Mas Tejo muncul di sana. Malas. Nama itu sudah banyak menyengsarakanku. Satu sisi, aku harus segera bertemu Aisyah. Dengan ragu-ragu, aku menjawab panggilan itu.
"Halo, kamu di mana, Yati? Awas saja kalau kamu melarikan diri. Kupastikan kamu tak akan bisa bertemu Aisyah!" Suara bentakan Mas Tejo membuatku berang. Belum apa-apa sudah marah-marah. Kebiasaannya dari dulu.
***
Terima kasih, Teman-Teman yang sudah baca cerbungku. Kamu juga bisa youtube Cerita Keren untuk cerita-cerita menarik lainnya.
Karya: Zahra Wardah
Ilustrasi: pixabay.com/fractals99
Source: coretanzahrawardah.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H