"Mbak Yati. Silakan masuk dulu."
"Iya. Terima kasih, Mas."
Aku berjalan mengekor Mas Tresno masuk ke ruang tamu rumahnya. Sepi. Ruang tamunya cukup luas. Tak ada yang istimewa di sana. Namun, ada satu yang menarik perhatianku. Foto pernikahan. Oh, berarti Mas Tresno sudah punya istri.
"Itu foto pernikahan adik saya. Sayangnya kedua pengantin itu sudah meninggal kecelakaan."
Tiba-tiba Mas Tresno bercerita sendiri, seakan tahu isi otakku yang sedang memperhatikan foto itu.
"Oh, begitu ya, Mas." Aku canggung, bingung mau berkata apa.
"Ngomong-ngomong ada perlu apa ke sini, Mbak? Saya mungkin sebentar lagi baru buka warung."
"Begini, Mas. Sejujurnya ...."
"Iya?" Tampang Mas Tresno penuh tanya, penasaran.
"Anu ... boleh saya ikut kerja di warung Mas Tresno? Atau kalau tidak Mas Tresno bisa mencarikan saya kerjaan?"
***