Gus tak membawa HP. Menghilangkan jejak. Khawatir diketahui abah dan umi. Hening, hening sekali.
Hanya nafas beliau yang terdengar jelas.
"Kroosak!!!"
Suara keras terdengar dekat beliau. Seperti ada benda besar jatuh dari ketinggian.
Bulu kuduk beliau berdiri, jantungnya berdegup sangat kencang. Tangan gemetaran, keringat dingin mulai bercucuran.
"Guus, manciing?!" Suara besar, berat masuk gendang telinga. Bulu-bulu telinga seketika berdiri.
"Iii..ya." Jawab beliau ketakutan.
Celananya terasa hangat. Ada air tak bisa ditahan. Memaksa keluar tanpa kendali.
Beliau terkenal berani dengan makhluk kayangan. Gendruwo, kuntilanak, wewe gombel, demit, apapun namanya tak ada di kamus hidupnya.
Tapi tidak malam ini.
Malam ini begitu berbeda. Ketakutan merasuki lahir batinnya.