Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Alot Soal Cawapres dan Gambaran Sikap Poros Koalisi

10 Agustus 2023   10:04 Diperbarui: 11 Agustus 2023   03:31 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi memilih cawapres di pemilu 2024. Sumber: kompas.com/Handining

Maka pada pilpres 2024 Prabowo wajib menang. Meski harus mereformasi secara radikal strategi pemilu 2024. Misal mepet dan komentar positif terhadap Pak Jokowi. Bahkan ada kabar ingin ambil Gibran sebagai cawapres.

Secara figur, menurut saya pilpres 2024 adalah yang terakhir bagi partai Gerindra. Kalau Prabowo lagi-lagi kalah, pada pilpres mendatang Gerindra sulit memunculkan capres sekuat beliau.

Karena dari beberapa kader yang eksis sekarang ini, diragukan mampu memiliki elektabilitas semoncer Prabowo. Tambahan lagi, saat itu umur Prabowo sudah sepuh. Sangat riskan dicapreskan kembali.

Beralih ke PDIP. Pemilu pertama jaman reformasi 1999 silam memang menempatkan PDIP sebagai pemenang. Namun secara prestasi masih kalah dibanding pemilu 2014 dan 2019.

Meski raihan kursi dan persentase suara tak setinggi pemilu 1999, tapi pada 2014 dan 2019 PDIP sukses meraih dua gelar. Yaitu ranking pertama pileg dan menang pertarungan kandidat capres-cawapres.

Ibu Megawati sebagai pemilik dan para elit PDIP tentu tak ingin prestasi “double winner” dalam satu ajang lepas dari genggaman. Ya gengsi donk. Masak mau “turun pangkat”.

Maka baik pileg maupun pilpres 2024, kemenangan harus kembali diraih. Jika sampai kalah salah satu, apalagi yang lepas adalah pilpres, kedepan di prediksi bakal rumit. Jaringan sumber daya yang sudah terbangun akan kocar kacir.

Terakhir tentang Pak Jokowi. Mau tak mau jabatan beliau sebagai presiden pada 2024 akan dilepas. Sementara ide, program dan pembangunan yang di rintis belum sepenuhnya mencapai target.

Pemindahan IKN salah satunya. Proyek spektakuler yang awalnya merupakan cita-cita Bung Karno ini mendapat sorotan tajam. Utamanya dari kelompok oposisi, dimana sekarang ini juga ada Nasdem.

Untuk tujuan tersebut, mau tak mau Jokowi mesti ikut cawe-cawe, sebuah istilah yang sempat beken beberapa waktu lalu. Ya benar. Pada pilpres 2024 Jokowi amat sangat berkepentingan.

Demi mempertahankan legasinya menurut ungkapan Rocky Gerung yang kemudian jadi masalah itu. Kalau Jokowi diam, alamat runtuh semua rintisan dan prestasi Jokowi. Bahkan bisa jadi merembet ke soal nama baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun