"Oclek.."
Kedua mempelai nampak senyum-senyum. Penuh harapan.
**
Esok paginya.. aku mendatangi mereka lagi.
"Pak Presideenn.. gimana sih.. katanya.. nggak pakai baju.. enak. Eeh.. malah kami berdua digigiti nyamuk.. trus kedinginan.. jadi.. sama sekali jadi pengantin itu.. nggak enak.." teriak kedua mempelai itu.. dan aku semakin bingung.
Aku berpikir keras. Apa sih yang dilakukan kedua manusia ini di kamar?? Jadi mereka sama sekali tak melakukan apa-apa. Mereka hanya tidur berdua.. nggak pakai baju.. dan tidak melakukan apa-apa. Dan mereka menyimpulkan bahwa menjadi pengantin itu tidak enak. Duh..
**
"Ya sudah.. begini saja.." aku membisiki sesuatu ke telinga pengantin cowok.. dan kemudian aku juga membisiki sesuatu ke telinga pengantin cewek. Aku sedang memberikan instruksi penting bagi mereka. Sebuah teknis supaya malam mereka menjadi 'enak', dengan teknis tertentu. Ini amatlah tak bisa diungkapkan karena bakal tak lulus sensor dan aku bisa ditegur admin.
"Paham??" tanyaku kemudian.
Si mempelai cowok masih mengerut dahinya.
"Jadi.. jadi.. maksud Anda.. saya harus.. " pengantin cowok itu masih ragu-ragu.