Mohon tunggu...
Zuhdy Tafqihan
Zuhdy Tafqihan Mohon Tunggu... Tukang Cerita -

I was born in Ponorogo East Java, love blogging and friendship..\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

D I A N

21 Januari 2011   14:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:19 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah vila yang cukup indah, gumamku ketika sampai di lokasi pemotretan. Martin, si pengarah gaya telah menungguku bersama tiga orang model yang sedang make up dan mempersiapkan busana untuk pemotretan.

Aduhai betul para model ini. Luar biasa! Jika ada yang meminta komentar mengenai kecantikan fisik para model, selalu kukatakan itu. Simple saja. Luar biasa!

Tidak begitu lama waktu yang kubutuhkan untuk sok akrab dengan Mary, Sherly dan Dian. Diantara ketiga model itu, Dian lebih supel dan mudah diajak ngobrol. Setelah beberapa sesi pemotretan, akupun beristirahat di salah satu pondok yang amat sejuk.

Dian mendatangiku dengan segelas jus alpukat di tangan kanannya, serta segelas jus jeruk di tangan kirinya. Ia masih mengenakan two piece, tetapi selendang pantai telah membalut bagian bawah tubuhnya. Angin semilir membuat rambut indahnya meliuk ke kiri dan ke kanan, membuatku secara spontan segera mengambil obyek yang tidak boleh dilewatkan itu. Ia tersenyum.

"Mau minum? Alpukat boleh.. jeruk juga oke.." katanya kepadaku.

"Hmm.. dua pilihan yang sulit.." jawabku sekenanya. Sejak tadi aku deg-degan sekali ketika berada di dekat wanita ini. Tubuhnya sempurna. Hehe.. kalau sudah begini, Cercan pun tidak bakal nampak.

**

Dian memutuskan untuk memberikan jus alpukatnya kepadaku. Kemudian, ia memulai pembicaraan.

"Kadang kita dihadapkan pada dua pilihan yang membuat semua orang berada pada dua kutub yang berlawanan.."

"Bisa kamu beri contohnya?" tanyaku penasaran.

"Akan kusebutkan dua kata. Art atau seni, dan porn atau sesuatu yang porno. Mesum. Semua orang mempunyai cara pandang dan cara berpikir yang berbeda tentang dua hal itu. Bahkan, keduanya sulit untuk didefinisikan dengan jelas.. dalam konteks kegiatanku sebagai model. Kita sulit mendefinisikannya.. tapi mudah untuk mengidentifikasikannya. Seperti jus alpukat yang berwarna hijau dan jus jeruk yang berwarna kuning. Bagaimana jika kuberi pewarna? Jus alpukat kuberi pewarna kuning, dan jus jeruk kuberi pewarna hijau. Kita tidak akan pernah bisa mendefinisikan mana yang jus jeruk dan mana yang jus alpukat. Tetapi kita bisa mengidentifikasikannya ketika kita meminumnya. Yang jelas, apapun perbedaan itu.. aku termasuk orang yang selalu menghargai perbedaan.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun