Kantor dan instansi-instansi megah seolah mengiyakan dan mengamini saja tanpa mempertimbangkan pengguna jalan lainnya. Bahkan mobilnya memenuhi trotoar sehingga dengan terpaksa pedestrian berjalan zig zag.
Bagiku yang 'masih' kuat berzig-zag tidak masalah, namun bagi sebagian orang; ibu yang sambil menggendong anaknya, anak-anak sekolah, juga para lansia pasti akan merasa kerepotan. Belum bagi mereka yang harus memanggul bawaannya.Â
Terkadang kendaraan yang melaju di belakangnya membunyikan klakson bertubi-tubi & memekakkan telinga, juga motor yang nyaris jarang mengurangi kecepatannya saat menyusuri pinggir jalan ini.
Tiada peduli jika membahayakan para pengguna jalan lainnya. Harus lewat mana lagi para pedestrian ini?
Karena mengutamakan kepentingan pribadi, seseorang dengan seenaknya mengabaikan kepentingan banyak orang dan mengganggu pihak lain.
Parahnya, hal seperti ini masih seringkali terjadi di mana saja, kapan saja dan oleh siapa saja.
Parkir sembarangan tak hanya menjadi masalah ruwet di perumahan-perumahan, namun juga di jalanan umum atau di trotoar kota, di area atau lahan pihak lain, juga di tempat-tempat yang tidak seharusnya untuk parkir.
Dampak Negatif Parkir Sembarangan
Mengganggu Kenyamanan
Parkir sembarangan, baik di perumahan, di bahu jalan atau trotoar sangat mengganggu pengguna jalan yang lain.
Trotoar dirancang untuk memberi ruang bagi pejalan kaki untuk berjalan dengan aman, terutama di kota-kota besar dengan tingkat mobilitas yang tinggi.
Ketika kendaraan diparkir di atas trotoar, jalan bagi pejalan kaki menjadi terhalang. Hal ini membuat pejalan kaki terpaksa berjalan di jalan raya, yang tentu saja meningkatkan risiko kecelakaan.
Meningkatkan Kemacetan Lalu Lintas
Parkir sembarangan seringkali berdampak pada kelancaran lalu lintas