Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gua Maria Sendangrejo, Dulu Pinjam Tanah Seorang Umat Islam Kini Menjadi Wisata Religi Lintas Agama

12 Juli 2024   08:50 Diperbarui: 14 Juli 2024   09:13 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berdevosi di Gua Maria Sendangrejo | Dokumentasi pribadi 2018

Obyek wisata religi ini berada di kota yang mempunyai julukan Land of Kings. Land of Kings merupakan tagline kota Blitar, sebuah daerah tempat raja-raja berkuasa, di antaranya Raja Singosari dan Majapahit.

Kota Blitar, dulunya merupakan hamparan hutan perawan yang belum terjamah manusia yang kemudian dibabat oleh Nilasuwarna atau Gusti Sudomo, anak dari Adipati Wilatika Tuban. Kota ini juga dikenal dengan Balitar (Bali Tartar) dan dalam versi lain BLITAR mempunyai kepanjangan 'Bhumi Laya Ika Tantra Adi Raja', yang berarti bumi tempat pusara raja-raja agung. 

Umat berziarah Jalan Salib | Dokumentasi pribadi 2018
Umat berziarah Jalan Salib | Dokumentasi pribadi 2018

Di kota inilah Romo Johannes Maria Antonius Bartels, CM (1977-1993), seorang seorang misionaris dari Belanda yang merupakan pastor paroki Santa Maria Blitar ke-4 ini berinisiatif dan berhasil mendirikan Gua Maria Sendangrejo yang kini menjadi sebuah tujuan wisata religi terkenal di Jawa Timur.

Berawal dari kunjungan ziarah rohani beliau ke Gua Maria Pohsarang, Kediri bersama OMK (orang muda Katolik), beliau tergerak untuk mendirikan sebuah tempat ziarah dan devosi kepada Bunda Maria di kota Blitar.

Meminjam Tanah Milik Umat Islam

Pada waktu itu (1977), Romo Bartels, CM bersama pemrakarsa umat Katolik kelurahan Ngadirejo, mudika stasi Ngadirejo, Mangun Sampe dan Murjito mencari lahan yang layak dan memadai untuk dijadikan area gua Maria hingga akhirnya dipertemukan dengan seorang Ibu yang bernama Ibu Tumi. 

Ibu Tumi ikhlas tanah miliknya dipergunakan sebagai tempat ibadah umat Katolik tanpa bayar. Nanik Sri Wiyanik, putri beliau menyampaikan bahwa Ibunya hanya berpesan agar pohon Bendo yang berada di kompleks tersebut dilestarikan. 

Berdevosi di Gua Maria Sendangrejo | Dokumentasi pribadi 2018
Berdevosi di Gua Maria Sendangrejo | Dokumentasi pribadi 2018

Pada waktu itu Bu Tumi juga dengan setia dan ikhlas membersihkan area ini. Setiap hari beliau menyapu bersih daun dan ranting-ranting pohon yang berguguran di lahan ini.

Tahun 1977, atas seizin Bu Tumi tempat ziarah dan ibadah ini dibangun dan diprakarsai oleh Romo Bartels dan Bapak F.X. Sumadi sebagai koordinator panitia pembangunan. Tempat ini dulu kecil dan hanya dipergunakan secara intern gereja.

Dokumentasi pribadi 2024
Dokumentasi pribadi 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun