Misa Kamis di Jumat Pertama menjadi agenda rutin yang terjadwal sepanjang tahun, dan di tahun 2024 sudah terpampang di papan pengumuman di area depan Gua Maria Sendangrejo ini.
Gua Maria Sendangrejo ini sangat ramai di bulan Mei (Bulan Maria) dan bulan Oktober (Bulan Rosario), di mana umat Katolik melaksanakan devosi kepada Bunda Maria dengan berdoa rosario.
Selain berdoa dan meditasi, umat Katolik juga berziarah dengan menapaki jalan salib di sepanjang jalur jalan salib dengan melalui replika 14 peristiwa sengsara Yesus Kristus. Replika ini merupakan gambaran "Via Dolorosa" artinya Jalan Kesengsaraan" atau "Jalan Penderitaan"; bahasa Inggris: "Way of Grief," "Way of Sorrow," "Way of Suffering" atau "Painful Way" yang diyakini sebagai jalan yang dilalui Yesus sambil memanggul salib menuju Kalvari. [wikipedia.com]
Air Sendangrejo Berkhasiat
Gua Maria Sendangrejo dinamakan sendangrejo karena air yang terkandung dalam sendang ini berkhasiat. Di sana terdapat goa kecil yang berisikan sumber air dan banyak yang meyakini, air dari sumber itu dapat membantu menyembuhkan berbagai penyakit. Hal ini diyakini oleh para peziarah yang sering datang di tempat suci ini.
Peziarah dapat mengambil sumber air ini dengan menempatkan pada jurigen yang telah disediakan di kios atau toko yang ada di Gua Maria ini, atau dapat membawanya dengan botol air mineral untuk dibawa pulang.
Kuatnya ToleransiÂ
Berdasarkan ulasan tentang Gua Maria Sendangrejoini dapat kita petik benang merah bahwa nilai-nilai toleransi dan keberagaman agama dan keyakinan telah terjalin sejak tempat inilahir dan berdiri hingga saat ini.
Tempat yang diawali dengan keikhlasan seorang Ibu Tumi yang beragama Islam meminjamkan tanahnya untuk tempat ibadah kaum Kristiani hingga akhirnya dibeli dan seutuhnya menjadi sebuah tempat wisata religi bagi seluruh umat lintas agama se-nusantara.
Sebuah nilai yang patut kita junjung tinggi dan pelihara sebagai warisan berharga untuk anak cucu generasi masa depan.