Mohon tunggu...
ArvenGoranz
ArvenGoranz Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

hanya memperbesar kemungkinan untuk selalu di_kenang, walaupun menyadari tidak pernah di_menangkan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Pembelajaran Diskusi Kelompok

23 Oktober 2024   02:25 Diperbarui: 23 Oktober 2024   02:34 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diskusi kelompok adalah metode pembelajaran yang melibatkan sekelompok individu untuk berdiskusi, bertukar pikiran, dan memecahkan masalah bersama. Proses ini mendorong partisipasi aktif setiap anggota, yang pada akhirnya mengembangkan keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan pemecahan masalah. Dalam pendidikan, diskusi kelompok memungkinkan mahasiswa membahas topik secara mendalam dan mendengarkan sudut pandang yang berbeda, sehingga memperluas wawasan dan membangun pemahaman komprehensif tentang materi. Diskusi ini juga menumbuhkan sikap saling menghargai pendapat serta kemampuan berargumen secara logis dan koheren.

Metode diskusi kelompok biasanya dimulai dengan pembagian mahasiswa ke dalam kelompok kecil, terdiri dari 3 hingga 6 orang. Setiap kelompok diberikan topik atau masalah untuk dibahas, dengan seorang fasilitator (dosen atau anggota kelompok) yang bertugas menjaga alur diskusi agar tetap terarah dan produktif. Metode ini efektif dalam mendorong interaksi sosial, meningkatkan keterlibatan mahasiswa, serta merangsang kemampuan berpikir kritis. Agar optimal, dosen perlu berperan sebagai pembimbing yang memastikan semua anggota terlibat merata dan diskusi berlangsung efisien dalam kerangka waktu yang ditentukan.

Teknologi juga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menyediakan akses luas ke sumber belajar, seperti e-book, video pembelajaran, dan platform diskusi daring, memungkinkan mahasiswa belajar mandiri di luar kelas dan memperkaya pemahaman. Namun, efektivitas penggunaan teknologi bergantung pada integrasinya dalam kurikulum dan strategi pengajaran (Mawardi, Amirah. 2023)

Diskusi kelompok berbasis teknologi kini semakin banyak digunakan. Metode ini memungkinkan mahasiswa bekerja sama, mendiskusikan topik tertentu, dan mencari solusi bersama. Ketika dipadukan dengan teknologi seperti platform diskusi daring atau media sosial, efektivitas pembelajaran meningkat melalui akses informasi yang lebih luas dan fleksibilitas diskusi. Namun, ada kekhawatiran bahwa teknologi dapat mempengaruhi kemampuan berpikir mandiri mahasiswa. Misalnya, dalam diskusi tentang hak dan kewajiban warga negara, teknologi mungkin membuat mahasiswa lebih fokus pada pendapat yang populer di media sosial daripada mengembangkan pemahaman mereka sendiri.

Tantangan dalam Mempertahankan Pemahaman Individual di Era Digital

Pemahaman individual merupakan aspek krusial dalam pembelajaran PPKn. Setiap mahasiswa diharapkan tidak hanya memahami materi secara teori, tetapi juga mampu menginternalisasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Tantangan yang muncul dalam era digital adalah bagaimana teknologi dan diskusi kelompok dapat mendorong atau justru menghambat pemahaman ini. Ketergantungan pada teknologi mungkin membuat mahasiswa lebih cenderung mengikuti pendapat mayoritas dalam kelompok tanpa menganalisisnya secara kritis (Judrah, Muh, et al. 2024). Misalnya, dalam tugas kelompok yang membahas peran Pancasila sebagai dasar negara, mahasiswa mungkin hanya mengikuti pendapat anggota kelompok yang lebih dominan tanpa memahami sepenuhnya argumen yang disampaikan.

Meminimalkan Risiko Kesenjangan Teknologi Kesenjangan digital antara mahasiswa yang lebih mahir dalam menggunakan teknologi dengan yang kurang mahir merupakan masalah yang perlu diperhatikan. Institusi pendidikan perlu memastikan bahwa semua mahasiswa memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan pelatihan yang memadai untuk menggunakan teknologi tersebut dalam proses pembelajaran. Ini penting untuk memastikan bahwa teknologi benar-benar meningkatkan pemahaman individu, bukan justru menciptakan kesenjangan baru.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pembelajaran Berbasis Teknologi

Pengaruh Globalisasi terhadap Nilai-Nilai Pancasila Globalisasi dapat mempengaruhi internalisasi nilai-nilai Pancasila di kalangan mahasiswa. Arus informasi global yang masuk ke Indonesia membawa berbagai nilai dan budaya asing, yang kadang kala bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, penting bagi pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk memanfaatkan teknologi dalam memperkuat nilai-nilai nasional tersebut, serta mengedukasi mahasiswa tentang pentingnya mempertahankan identitas kebangsaan di tengah pengaruh global (Saputro, 2022).

Selain teknologi dan metode pembelajaran, ada faktor lain yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran, seperti kemampuan mahasiswa dalam menggunakan teknologi, sikap terhadap pembelajaran berbasis teknologi, dan dinamika kelompok dalam diskusi. Mahasiswa yang lebih mahir dalam menggunakan teknologi mungkin lebih mudah mengakses informasi dan berpartisipasi dalam diskusi, sementara mereka yang kurang mahir bisa tertinggal. Hal ini bisa menciptakan kesenjangan dalam pemahaman antara mahasiswa yang berbeda kemampuan teknologinya. Misalnya, dalam sebuah proyek kelompok yang mengharuskan penggunaan platform diskusi daring, mahasiswa yang tidak terbiasa dengan teknologi mungkin mengalami kesulitan dalam berkontribusi secara efektif.

Kemampuan mahasiswa dalam menggunakan teknologi merupakan faktor kunci dalam efektivitas pembelajaran berbasis teknologi. Mahasiswa yang sudah terbiasa dengan berbagai alat dan platform digital dapat lebih cepat beradaptasi dan memanfaatkan teknologi dengan optimal. Sebaliknya, mahasiswa yang kurang familiar dengan teknologi mungkin menghadapi kesulitan teknis yang dapat menghambat partisipasi mereka dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, penting untuk menyediakan pelatihan atau dukungan tambahan bagi mahasiswa yang membutuhkan bantuan, agar semua mahasiswa memiliki kesempatan yang sama untuk memanfaatkan teknologi secara efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun